Curhat Casey Stoner Diberi Harapan Palsu Yamaha dan Cuma Jadi Cadangan Ducati

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 20 Desember 2023 | 14:30 WIB

Curhat Casey Stoner soal Yamaha dan Ducati (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Legenda MotoGP, Casey Stoner, menceritakan kisahnya diberi harapan palsu Yamaha dan sempat hanya dianggap pembalap cadangan oleh Ducati belasan tahun silam.

Casey Stoner mengawali kariernya di kelas premier MotoGP, sejak direkrut menjadi pembalap tim LCR Honda pada 2006 silam.

Sebelum akhirnya debut di kelas premier dengan tim LCR Honda, Casey Stoner sempat menarik perhatian Yamaha sejak 2005.

Saat itu Yamaha sedang mencari pembalap untuk menjadi rekan setim Valentino Rossi, atau mencari penggantinya karena The Doctor juga dirumorkan ingin beralih ke Formula 1.

Baca Juga: Casey Stoner Prihatin dengan Nasib Pecco Bagnaia di Ducati, Loh Kok Gitu?

Pabrikan Jepang itu ingin Stoner naik ke kelas premier bersama tim satelitnya, kemudian naik ke tim utama setahun setelahnya.

Tim garpu tala berkali-kali mendekati pemuda asal Australia tersebut sejak masih di kelas 250 cc, namun ternyata hanya sekadar harapan palsu bagi Stoner.

"Yamaha menutup pintunya dua kali, pertama 2005-2006, aku diplot debut dengan tim satelit dan tahun depannya pindah ke tim utama," kata Stoner, dilansir GridOto.com dari TNT Sports.

"Tapi kosong, mereka hanya memakaiku sebagai pengalih perhatian untuk meyakinkan pembalap lain agar bergabung.

Baca Juga: Jika Gagal Masuk Tim Pabrikan Lagi, Jorge Martin Bakal Tinggalkan Ducati

Kesempatan kedua pada 2006 ke 2007, saat Stoner sudah memulai debutnya bersama tim LCR Honda.

"Mereka menawariku kontrak lain untuk 2006 dan 2007, pada kasus itu semua lenyap seketika dan aku tidak mendapat apa-apa. Kami tersesat, kami tak memiliki sebuah motor balap," tegas Stoner.

Kemudian Ducati pun datang untuk merekrut Stoner, dan sang rider pun tanpa pikir panjang menerima pinangan mereka.

"Saat itu lah Ducati mendekati kami. Yamaha memberikanku banyak motivasi, yang kuinginkan sejak awal tahun adalah naik podium dan membuat mereka menyesal tidak memilihku," ungkap juara MotoGP dua kali itu.

Stoner tahu saat itu Ducati tidak benar-benar menginginkannya, karena mereka sebenarnya mengincar Marco Melandri.

Tapi ia tak sudah punya pilihan lagi setelah mendapat harapan palsu dari Yamaha.

"Kami tahu kami hanya sebuah pengganti, karena mereka sebenarnya ingin Marco Melandri, tapi ia hanya bisa bergabung pada 2008, aku hanya pembalap pengganti," tegasnya.

"Mereka tak berencana mempertahankanku, mereka bisa berpura-pura bahwa itu adalah sesuatu yang indah antara kami, tapi sebenarnya aku hanya pembalap pengganti. Marco adalah impian Italia mereka, tapi kemudian semua berubah ketika aku menang kejuaraan," tuntasnya.