Kesempatan kedua pada 2006 ke 2007, saat Stoner sudah memulai debutnya bersama tim LCR Honda.
"Mereka menawariku kontrak lain untuk 2006 dan 2007, pada kasus itu semua lenyap seketika dan aku tidak mendapat apa-apa. Kami tersesat, kami tak memiliki sebuah motor balap," tegas Stoner.
Kemudian Ducati pun datang untuk merekrut Stoner, dan sang rider pun tanpa pikir panjang menerima pinangan mereka.
"Saat itu lah Ducati mendekati kami. Yamaha memberikanku banyak motivasi, yang kuinginkan sejak awal tahun adalah naik podium dan membuat mereka menyesal tidak memilihku," ungkap juara MotoGP dua kali itu.
Stoner tahu saat itu Ducati tidak benar-benar menginginkannya, karena mereka sebenarnya mengincar Marco Melandri.
Tapi ia tak sudah punya pilihan lagi setelah mendapat harapan palsu dari Yamaha.
"Kami tahu kami hanya sebuah pengganti, karena mereka sebenarnya ingin Marco Melandri, tapi ia hanya bisa bergabung pada 2008, aku hanya pembalap pengganti," tegasnya.
"Mereka tak berencana mempertahankanku, mereka bisa berpura-pura bahwa itu adalah sesuatu yang indah antara kami, tapi sebenarnya aku hanya pembalap pengganti. Marco adalah impian Italia mereka, tapi kemudian semua berubah ketika aku menang kejuaraan," tuntasnya.