GridOto.com - Gigi Dall'Igna bangga melihat kesuksesan Ducati, sebagai satu-satunya pabrikan yang tidak mendapat konsesi MotoGP saat ini.
Saat ini hanya Ducati yang mendapatkan nol konsesi dalam aturan yang baru, Honda dan Yamaha mendapat 100 persen, sedangkan Aprilia dan KTM mendapat sebagian keuntungan.
Padahal dulunya sekitar sedekade silam, Gigi Dall'Igna yang memanfaatkan konsesi untuk Ducati saat Honda dan Yamaha sedang mendominasi kejuaraan dunia MotoGP.
"Ini adalah perasaan fantastis, karena kami melakukan pengorbanan penting untuk mencapai hasil ini, dari pembalap hingga teknisi dan mekanik yang kadang begadang," kata sang bos, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Selalu, di balik teknologi, ada orang-orang yang selalu membuat perbedaan," jelas insinyur asal Italia tersebut.
Bagi yang belum tahu, sedekade silam Ducati sudah mendapat keuntungan teknis dari aturan konsesi, meski saat itu belum dinamakan konsesi.
Saat itu di MotoGP ada namanya kategori Open Class (OC) yang diluncurkan pada 2014, dan Ducati memilih turun dari persaingan utama ke kelas terbuka tersebut.
Sedangkan Honda dan Yamaha saat itu berada di kelas Factory Bike, yang tidak mendapat keuntungan teknis tambahan dari konsesi tersebut.
Ada beberapa keuntungan di OC, di antaranya adalah ECU standar, bahan bakar ekstra, pergantian mesin lebih banyak, alokasi ban lebih beragam, jatah tes lebih banyak dan tidak ada pembekuan mesin.
Baca Juga: Diusir dari MotoGP, Pol Espargaro Dapat Hadiah Spesial Supercar KTM
Ducati pun turun ke kelas OC dan bergabung dengan beberapa tim yakni ART, Forward Yamaha dan beberapa kontestan lain.
Keuntungan itu dimaksimalkan Dall'Igna yang saat itu belum lama ditunjuk menjadi General Manager Ducati.
Motor Ducati Desmosedici GP pun mampu dikembangkan pelan-pelan dengan memanfaatkan konsesi tersebut, sebelum akhirnya bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha.
Dorna pun akhirnya menghapus Open Class, dan menggantinya dengan aturan konsesi yang diterapkan pada 2016 saat awal KTM dan Aprilia bergabung, ditambah kembalinya Suzuki, sebelum akhirnya diganti dengan aturan yang akan berlaku pada 2023 mendatang.
"Aku masih ingat menangis pada 2021 lalu ketika Ducati menyapu bersih podium. Tahun ini malah terjadi sebanyak sembilan kali," ujar Dall'Igna.
"Ini luar biasa, biasanya pembalap yang menang adalah satu sampai tiga saja, sekarang enam pembalap bisa menang, itu artinya motor kami bisa dipakai dengan gaya balap apapun," tegasnya.
Sekarang situasi berbalik, Ducati menjadi satu-satunya pabrikan yang memberikan konsesi kepada pabrikan lain untuk bersaing dengan mereka.
"Yang mengejutkan adalah, dalam waktu yang cukup singkat, kami beralih dari satu-satunya pabrikan dengan konsesi, menjadi tanpa konsesi, ini luas biasa," tuntas Dall'Igna.