Ducati pun turun ke kelas OC dan bergabung dengan beberapa tim yakni ART, Forward Yamaha dan beberapa kontestan lain.
Keuntungan itu dimaksimalkan Dall'Igna yang saat itu belum lama ditunjuk menjadi General Manager Ducati.
Motor Ducati Desmosedici GP pun mampu dikembangkan pelan-pelan dengan memanfaatkan konsesi tersebut, sebelum akhirnya bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha.
Dorna pun akhirnya menghapus Open Class, dan menggantinya dengan aturan konsesi yang diterapkan pada 2016 saat awal KTM dan Aprilia bergabung, ditambah kembalinya Suzuki, sebelum akhirnya diganti dengan aturan yang akan berlaku pada 2023 mendatang.
"Aku masih ingat menangis pada 2021 lalu ketika Ducati menyapu bersih podium. Tahun ini malah terjadi sebanyak sembilan kali," ujar Dall'Igna.
"Ini luar biasa, biasanya pembalap yang menang adalah satu sampai tiga saja, sekarang enam pembalap bisa menang, itu artinya motor kami bisa dipakai dengan gaya balap apapun," tegasnya.
Sekarang situasi berbalik, Ducati menjadi satu-satunya pabrikan yang memberikan konsesi kepada pabrikan lain untuk bersaing dengan mereka.
"Yang mengejutkan adalah, dalam waktu yang cukup singkat, kami beralih dari satu-satunya pabrikan dengan konsesi, menjadi tanpa konsesi, ini luas biasa," tuntas Dall'Igna.