"Kalau ditanya penyebabnya bisa dari beberapa faktor, seperti perawatan, cara pakai, dan bisa juga dari material," lanjut Ucup.
Ia mencontohkan oli transmisi CVT yang jarang atau telat diganti bisa menyebabkan sabuk baja tersebut putus.
Baca Juga: Transmisi CVT Honda Mobilio Jebol, Segini Harga Barang Ex Singapore
Oli transmisi yang tidak atau telat diganti kemampuan pelumasannya akan berkurang sehingga menimbulkan gesekan berlebih pada sabuk baja dan puli.
Bila didiamkan dalam waktu lama kondisi ini bisa menyebabkan sabuk baja melar atau bahkan putus.
Nah, salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi risiko kerusakan sabuk baja transmisi matic CVT adalah dengan melakukan penggantian oli transmisi secara rutin.
Ucup menyarankan para pemilik mobil Honda bertransmisi CVT untuk mengganti atau kuras oli transmisi matik setiap 30.000 km.