"Sewaktu piston bergerak lapisan oli mesin yang tercampur partikel karbon sulfur akan ikut turun dan mengontaminasi oli mesin di dalamnya sehingga cepat kotor," jelasnya.
Tri juga menilai bahan bakar diesel punya kadar asam yang tinggi.
Kadar asam tersebut berasal dari campuran nabati biodiesel bersamaan partikel sulfur menghasilkan gas asam saat dibakar.
"Makanya pada oli mesin diesel ada kandungan TBN (Total Base Number) untuk menekan kadar asam di ruang bakar agar tidak terjadi korosi selama proses pembakaran," beber Tri.
"Semakin sering pakai bahan bakar diesel kualitas rendah TBN oli semakin cepat turun," sambungnya.
Baca Juga: Piston dan Blok Silinder Mobil Diesel Bisa Baret, Apa Sih Penyebabnya?
Stanley Tjhie, Business Opportunity Development STP PT Laris Chandra juga menilai oli mesin diesel lebih cepat kotor akibat penggunaan bahan bakar kualitas rendah.
"Sulfurnya tinggi, hasil pembakarannya membuat ruang bakar cepat kotor dan ikut larut mengontaminasi oli mesin di dalamnya," terang Stanley.
Kontaminasi oli dengan partikel karbon ini bisa lebih cepat merusak aditif serta molekul yang memiliki fungsi pelumasan.
Disamping itu, Stanley juga membenarkan jika TBN oli mesin diesel bisa lebih cepat turun.
"Katakanlah TBN oli 12 sampai 10.000 km atau 6 bulan pemakaian bahan bakar diesel kualitas rendah bisa turun jadi 5, sedangkan pakai bahan bakar diesel kualitas bagus penurunannya jadi 8 atau 7," contohnya.