Jorge Martin Curhat, Bilang Indonesia Bikin Dia Gagal Jadi Juara Dunia MotoGP

Muhammad Rizqi Pradana - Kamis, 7 Desember 2023 | 10:40 WIB

Jorge Martin curhat kalau ia kehilangan gelar Juara Dunia MotoGP 2023 di Indonesia, ini maksudnya. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Jorge Martin harus merelakan gelar Juara Dunia MotoGP 2023 berada di tangan Pecco Bagnaia.

Setelah memenangkan balap Sprint MotoGP Valencia dan memperkecil jarak dengan Bagnaia jadi 14 poin saja, Jorge Martin malah terjatuh saat balapan utama.

DNF karena menabrak Marc Marquez di lap ketiga, ia pun hanya bisa melihat Pecco Bagnaia menjadi Juara Dunia MotoGP dua kali berturut-turut.

Banyak orang menilai kalau kesalahan ini yang membuatnya kehilangan gelar Juara Dunia MotoGP 2023, apalagi melihat ia bisa tampil cepat pada balap Sprint.

Hanya saja, pembalap berjulukan Martinator itu tidak setuju dan bilang kalau ia sudah kehilangan titel di Indonesia.

Pada MotoGP Indonesia 2023, pembalap Prima Pramac Ducati tersebut jatuh saat memimpin balapan utama.

Padahal, ia berhasil memulai balapan dari pole position dan apesnya lagi, Pecco Bagnaia berhasil memenangkan balapan di sirkuit Mandalika, Lombok tersebut.

"Yang masih saya sayangkan adalah balapan di Indonesia. Saya memimpin balapan dengan jarak tiga detik dan dengan hasil tersebut, mungkin saya bisa meraih gelar Juara Dunia," ujar Martin dikutip dari Antena3, (7/12/2023).

"Saya merasa superior saat itu, saya ingin mempermalukan para lawan saya dan itu membuat saya gagal. Saya belajar kalau menang balapan dengan jarak satu detik atau 0,2 detik pun poinnya sama saja," tambahnya.

Baca Juga: Kocak! Rival Hingga Sahabat Pamer Kekasih, Marco Bezzecchi Malah Peluk Uccio di FIM Awards 2023

Martin pun mengatakan, ia belajar banyak hal dalam perebutan titel Juara Dunia MotoGP 2023 ini.

Salah satunya adalah bersikap lebih tenang setiap kali ada hal buruk yang terjadi kepadanya di lintasan, termasuk untuk tidak langsung menyalahkan tim.

"Beberapa balapan terakhir tekanannya sangat kuat, masa-masa itu tidak menyenangkan dan rasa gugup saya terlempar ke tim," ucap pria asal Madrid, Spanyol itu.

"Saya sekarang mengerti kalau perilaku tersebut tidak baik, jadi saya memutuskan untuk menikmati balapan terakhir (di Valencia) mau menang atau finish kedua, sekarang itu filosofi saya," tandas Martin.

Tidak hanya itu, tahun ini Martin juga merasa kalau ia bisa balapan dengan lebih baik dibandingkan dua tahun pertamanya di kelas MotoGP.

Utamanya soal konsistensi, di mana ia berhasil menekan angka kecelakaannya tahun ini dan sukses memenangkan balapan bahkan menguasai balap Sprint karenanya.

Tahun depan, Martin pun akan kembali berusaha meraih gelar Juara Dunia MotoGP bersama tim Prima Pramac Ducati.

"Saya bisa melihat diri saya memperebutkan gelar Juara Dunia tahun depan, tapi banyak hal harus terjadi sesuai rencana untuk itu," katanya.

"Level di MotoGP sangat tinggi dan naik terus setiap tahunnya, titel Juara Dunia adalah sesuatu yang diraih dengan kerja keras dan dedikasi," tutup Martin.