"Kenapa gak boleh begitu, jadi silnya itu kehentak sama ada namanya seher as, itu berbenturan," papar Andrew mendetil.
Benturan serta tekanan yang tinggi membuat sil karet menjadi semakin rentan.
"Pada saat proses kegencet itulah temperatur oli power steering dan tekanan jadi tinggi," ucapnya menukas.
2. Membiarkan Setir Belok Saat Parkir
"Jika roda dibelokkan dan diam dalam posisi lama ada perbedaan tekanan hidraulis yang membuat satu titik mendapat beban stres," jelas Eka, teknisi bengkel spesialis Berkah Jaya Abadi.
"Jadi mungkin banyak juga yang gak sadar kalau membiarkan setir membelok pada saat mobil dalam kondisi parkir itu bisa ada risiko merusak power steering," terang Andrew di kesempatan berbeda.
Kebiasaan buruk ini bisa berdampak pada sil karet di power steering hidraulis.
"Karena kalau ban mencong-mencong posisi oli di power steering itu tekanannya enggak rata. Dampaknya pada kebocoran sil karet," sebut Andrew.
"Kalau dibiarkan terlalu lama sampai olinya habis, lama-kelamaan power steering bakal terasa berat karena oli yang sudah terbuang habis," jelasnya lagi.
Baca Juga: Gejala Steering Rack Mobil Bekas Mulai Rusak, Ada Kayak Gininya
3. Mengabaikan Kondisi Oli Power Steering
Kekeliruan ini tentu saja terjadi lantaran dampak lanjutan dari perilaku pengemudi yang salah tersebut.
"Karena tekanan dan temperatur tinggi, sil gak langsung jebol memang tapi dia akan memelar sedikit, akan memuai juga karena temperatur tinggi," papar Andrew.
"Nanti karena semakin melar lama-lama jadi jebol. Nah pada saat jebol, oli di power steering lama-kelamaan akan habis, efeknya setir menjadi berat," sambungnya.
Untuk itu diperlukan pengecekan berkala pada power steering agar kejadian seperti ini tidak terulang.