Karena insiden fatal ini, Gerry terpaksa menerima keputusan tim yang menaunginya, Astra Honda Racing Team (AHRT) yang menyebutkan Gerry harus menjalani masa pemulihan selama kurun waktu enam bulan sampai satu tahun.
Keputusan tim juga selaras dengan rekomendasi dokter yang meminta Gerry tidak balapan selama setahun ke depan. Karena insiden ini pula, besar kemungkinan Gerry tidak bisa masuk tim AHRT dalam kalender balap 2024.
“Buat saya ini sulit karena hidup saya di lintasan balap. Tapi saya juga harus mengikuti permintaan tim medis dan dokter. Untuk itu, saat ini saya berjuang memulihkan kondisi. Semoga bisa segera fit sehingga tidak perlu sampai satu tahun bisa kembali balapan,” sebut dia.
Baca Juga: Menang Race 2 di Malaysia, Veda Ega Pratama Resmi Jadi Juara Asia Talent Cup 2023
Sejatinya, insiden di Jepang bukan kali pertama dialami Gerry. Ia juga pernah mengalami insiden kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang tangan saat mengikuti Asia Road Racing Championship India pada 2016.
Dua tahun kemudian, Gerry kembali mengalami cedera patah tulang selangka ketika mengikuti CEV Moto2 di Eropa.
Di masa-masa recovery saat inilah, mental Gerry diuji. Alih-alih terpuruk, Gerry mencoba bangkit dengan perlahan berlatih menggunakan motor dengan cc kecil.
“Tapi tidak balapan. Saya latihannya adventure saja supaya tetap terbiasa dan bisa membuktikan kalau kondisi saya sekarang berangsur normal,” pungkasnya.