GridOto.com - Jalan tol di Indonesia umumnya mengusung dua jenis perkerasan utama, yaitu aspal dan beton.
Perkerasan jalan tol tersebut punya karakteristik masing-masing, contohnya aspal yang terkesan fleksibel sedangkan beton terasa kokoh.
Nah yang menjadi pertanyaan, apa saja alasan yang menentukan jalan tol akan dibangun menggunakan perkerasan aspal atau beton?
Menurut Dwimawan Heru, Ex Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) ada sejumlah faktor yang menentukan tipe perkerasan jalan tol.
Baca Juga: Ini Jenis Barrier di Jalan Tol, Ada yang Kuat Menahan Beban Sampai 13 Ton
"Penentuan jenis permukaan rigid (beton) atau fleksibel (aspal) dalam konstruksi jalan tol, didasarkan pada perencanaan atas beban lalu lintas yang akan dilayani oleh suatu jalan tol selama usia layanannya," ujar pria yang akrab disapa Heru ini saat dihubungi GridOto beberapa waktu silam.
Selain lalu lintas, kondisi tanah di sekitar area jalan tol juga memainkan peran penting dalam menentukan jenis perkerasan.
"Penentuan material berdasarkan dari kondisi tanah di sekitar daerah jalan tol yang dibangun. Jika traffic yang dilayani tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tipe perkerasan beton," katanya.
Menurut Heru, perkerasan aspal dan beton memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga: Ini Jenis Barrier di Jalan Tol, Ada yang Kuat Menahan Beban Sampai 13 Ton