"Kalau motornya 250 cc up, bisa memakai box motor berkapasitas 45 sampai 58 liter seperti GIVI Maxia 5 dan Riviera yang baru kami kenalkan," tambahnya.
Pedoman di atas dibuat berdasarkan pada volume atau liter, karena semakin besar kapasitasnya pasti semakin besar juga dimensi top box motor tersebut.
Hal tersebut pastinya mempengaruhi bobot, yang mana semakin berat bobot top box motor maka akan semakin besar juga pengaruhnya ke handling.
Terutama kalau motor yang dipakai punya bobot yang terbilang 'ringan' atau sekitar 100 kilogram seperti motor matic 125 hingga 160 cc yang populer di Indonesia.
Karena pusat beban atau center of gravity motor akan bergeser terlalu jauh ke belakang, sehingga membuat motor jadi lebih sulit dikendalikan dan pastinya membahayakan.
"Konstruksi juga berpengaruh, misalnya box motor GIVI yang 45 sampai 58 liter itu rata-rata pakai sistem Monokey yang lebih kuat dan cocok dibawa di kecepatan tinggi," ungkap Dimas.
"Tapi bobotnya juga lebih berat dibandingkan box motor dengan sistem Monolock, yang sebaliknya lebih ringan tapi kalau dibawa di kecepatan tinggi kurang cocok sehingga dikhawatirkan mengganggu handling," tambahnya.
Kalau sudah memilih top box yang sesuai dengan motor sobat, hal terakhir yang harus diperhatikan adalah beban yang dibawa oleh box tersebut.
Pasalnya, masing-masing tipe box motor punya beban maksimalnya masing-masing tergantung tipe dan konstruksi.
"Box motor itu juga memiliki beban maksimal yang bisa ditampung. Untuk box tipe Monokey atau yang bahannya plastik, beban maksimalnya ada di angka 5 kg," terang M. Abidin, Head of Sales GIVI Indonesia dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu.
"Kalau untuk tipe monolock memang dia bisa menampung lebih banyak beban karena secara desain dan material lebih kuat," tutupnya.