GridOto.com - Mengunjungi Jepang (Tokyo dan Hamamatsu) selama enam hari, terdapat pemandangan unik di jalanan.
Banyak sekali menjumpai mobil-mobil ukuran kecil atau mungil-mungil lalu lalang di jalan maupun sedang parkir.
Di negeri Sakura, mobil mungil tersebut lebih dikenal dengan nama kei car.
"Iya itu semua kei car," jelas Mochizuki, Ei, General Manager Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales yang menemani GridOto selama Suzuki Media Trip di Jepang (23-28/10).
Kalau diperhatikan, baik model hingga mereknya pun sangat beragam. Ada Suzuki, Honda, Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan lainnya.
Dan sangat unik dan menarik adalah melihat desain atau modelnya. Terutama ukurannya yang 'imut' dibandingkan ukuran mobil biasa.
Biar enggak penasaran, GridOto menanyakan langsung ke Toshiya Takahashi selaku Automobile Product & Accesory Planning Suzuki Motor Corporation perihal kei car ini.
Takahashi menjelaskan kalau kei car itu dalam bahasa Jepang merupakan kendaraan kecil khas Jepang.
"Mobil ini dirancang untuk memenuhi pedoman khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Jepang," jelasnya.
Pedoman itu salah satunya, kata Takahashi, mengenai dimensi (ukuran bodi mobil) dan kapasitas mesin.
Ia mencontohkan, kalau ukuran bodi mobil kei sangat dibatasi, yakni memiliki panjang tak boleh lebih dari 3.400 mm.
Lalu lebar kei car harus kurang dari 1.480 mm dan tinggi kurang dari 2.000 mm.
Sebagai ilustrasi mobil kecil di Indonesia, ukurannya wajib lebih kecil dari Suzuki S-Presso yang punya dimensi 3.565 x 1.520 x 1.565 mm (PxLxT).
Nah, soal mesin juga dibatasi. "Mesin di bawah 660 cc dan maksimum output 47 kW (63-64 dk)," imbuh Takahashi.
Sejarahnya, awal mula kei car itu dibuat hanya berkapasitas mesin lebih rendah lagi dari 660 cc.
Contoh pascaperang dunia II pertama kali kei car muncul, mesin hanya dibatasi berkapasitas 150 cc (mesin 4-tak) dan 100 cc (mesin 2-tak).
Lalu berkembang menjadi 360 cc dimana saat ini pabrikan mobil Jepang mulai ramai memproduksi kei car.
Salah satu contohnya Suzuki Suzulight, kei car pertama Suzuki (1955) yang memakai mesin 2-tak berkapasitas 360 cc.
Pada era 360 cc itu, teknologi mulai berkembang. Salah satunya Honda mengaplikasi transmisi otomatis ke kei car Honda N360.
Tahun 1975-an, aturan kei car kembali direvisi. Kapasitas mesin diperbesar menjadi 443-490 cc dan terus ditambah hingga 550 cc.
Dan akhirnya di tahun 1990 hingga sekarang, regulasi kei car diperbaiki dengan menambah kapasitas mesin jadi 660 cc dari 550 cc.
Seiring perkembangan zaman, pabrikan enggak tinggal diam dalam menciptakan performa kei car yang hanya 660 cc.
Solusinya, menambahkan peranti turbocharged di sejumlah kei car.
Lalu sistem hybrid juga turut dibenamkan ke kei car.
Seperti Suzuki Hustler dan Spacia yang telah mengaplikasi mild hybrid (SHVS) dan ISG (Integrated Starter Generator).
Baca Juga: Cara Kerja Mild Hybrid di Suzuki XL7 2023, Beda dengan Strong Hybrid
Dan di pasar Jepang, kei car Suzuki cukup diminati oleh konsumen Jepang.
"Market share Suzuki kei car 30%, kei car bermesin hybrid (mild) hanya Suzuki saja yang punya," ungkap Hideka Miyasaka, Head of Showroom Suzuki Arena Ota, di Jepang.
Untuk pasar Jepang, Suzuki telah menyediakan 15 model yang sudah menggunakan hybrid (mild hybrid maupun strong/full hybrid). Dan lebih dari 50%-nya adalah kei car mild hybrid.