Ia lebih khawatir dengan performa motornya, yang ternyata tidak terlalu sesuai harapan di Buriram.
Padahal pada hari pertama, ia dan Maverick Vinales mampu tampil lumayan impresif.
"Aku tak bisa bernapas, bahkan melihat dengan jelas, aku tak bisa berkonsentrasi. Aku panik, tak pernah merasa seburuk ini dengan motornya. Ketika kembali ke pit, rasanya seperti mau mati," ujar Espargaro, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Balapan sulit, padahal start-nya bagus. Aku berada di batasnya saat mengejar pembalap di depan. Pada lap terakhir, motornya mencapai temperatur luar biasa," jelasnya.