“Sehingga jadi kebiasaan yang baik dan membuat ketertiban. Pernah suatu ketika, ada perayaan di malam hari, paginya sudah rapih lagi (tidak ada sampah),” jelas Erwin.
“Itu bentuk kejujuran, yang menimbulkan ketertiban. Di pabrik pun seperti itu juga,” beber Erwin.
Ia pun takjub dengan teknologi dan manajemen di pabrik Isuzu Fujisawa.
“Mereka teknologinya sudah banyak menggunakan robot. Bahkan di lini painting sudah semuanya robot. Sistem kerjanya sudah lebih tertata,” kata Erwin.
“Manajemen produksi untuk satu tahun sudah di rencanakan matang. Mau bikin apa sudah ketahuan,” ungkap Erwin, yang dikirim ke Jepang pada tahun 2013, dan kebetulan saat itu baru diangkat karyawan.
Bagi Erwin, pengalaman mengikuti program OJT Isuzu Jepang selama 6 bulan cukup mengubah pola pikir serta etos kerjanya.
“Isuzu Indonesia rutin mengirim karyawannya untuk training di Jepang. Saya ditugaskan 6 bulan, sebulan pertama belajar bahasa dan budaya,” sebutnya.
“Mulai kerja bulan kedua, sampai bulan ke enam. Lalu ada dua minggu training Isuzu Monozukuri, yakni belajar standar proses manufaktur serta manajemen,” ujarnya lagi.
Masih menurut Erwin, saat ini pabrik Isuzu (Karawang Plant) sudah menerapkan standar Isuzu global.
Ketakjubannya akan teknologi Isuzu yang dikenal jagonya diesel modern, kala itu sempat membuatnya tersenyum-senyum sendiri.