GridOto.com - Menaikan rasio kompresi mesin motor buat harian ternyata ada kelebihan dan kekurangannya.
Sasongko, pengguna Yamaha MT-25 keluaran tahun 2020 bagikan pengalamannya menaikan rasio kompresi mesin motornya.
"Rasio kompresi mesin Yamaha MT-25 sudah dinaikan dan diukur jadi 13:1," ucap Sasongko saat ditemui GridOto pada Sabtu lalu (14/09/2023).
Sekadar informasi saja, rasio kompresi mesin Yamaha MT-25 standar atau bawaan pabrik adalah 11,6:1.
Baca Juga: Rasio Kompresi Mesin 10,4:1, TVS Ronin Masih Bisa Pakai Pertalite?
Kompresi bisa dinaikan dengan beragam cara, seperti pakai piston dengan kubah jenong, papras head silinder, melepas paking head silinder dan ada juga yang mengubah bentuk ruang bakar.
"Selain buat dipakai harian, motor saya sesekali juga digunakan balap," lanjut Sasongko
Menurut Sasongko, menaikan rasio kompresi mesin punya beberapa kelebihan yang dirasakan.
"Saat akselerasi, motor terasa lebih enteng," kata Sasongko.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika Kawasaki Ninja ZX-25R Dipaksa Pakai Bensin Oktan 90
"Kemudian tenaga mesin pada setiap rpm terasa padat," tambahnya.
Namun selain beberapa kelebihan yang sudah disebutkan, ada kekurangan menaikan rasio kompresi pada motor harian.
"Yang pasti harus selalu pakai bensin dengan nilai oktan yang lebih tinggi," kata Sasongko.
Soalnya kalau pakai bensin yang oktannya enggak cocok membuat suhu mesin jadi terlalu panas.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Yamaha XMAX Connected Sering Diisi Bensin Oktan 90
Itu terjadi akibat knocking atau pembakaran yang terjadi terlalu cepat akibat pakai bensin yang oktannya kurang tinggi.
"Apalagi kalau sudah ketemu macet di Jakarta, suhu mesin motor terasa lebih panas," jelas Sasongko.
"Panasnya enggak hanya di area sekitar kaki bagian bawah, tapi merembet sampai ke jok, beberapa kali saya istirahat karena enggak nyaman," tutupnya.
Nah, itu tadi kelebihan dan kekurangan menaikan rasio kompresi mesin yang dirasakan salah satu bikers.