GridOto.com - Modifikasi Suzuki Jimny mulai ramai lakukan engine swap nih ternyata, kini sudah siap masuk stage 3.
Tentu istilah stage 3 bukan hal baru bagi pecinta modifikasi mobil. Istilah ini kerap digunakan untuk medefinisikan tahapan tertinggi pada modifikasi.
Biasanya menyentuh sektor jantung pacu hingga powertrain-nya. Stage 3 menjadi fase yang terbilang advance lantaran tingkat kesulitan yang semakin tinggi.
"Salah satu impian gue itu mau Suzuki Jimny modifikasinya bisa sampai ke stage 3, salah satu poinnya ya engine swap," tutur Andrie Nuandra, bos Beberes Garasi saat djumpai GridOto.
"Karena masih minim banget Jimny yang modifikasinya sampai stage 3, apalagi yang buat penggunaan harian," sambung Andrie.
Baca Juga: Dua Suzuki Jimny Enggak Betah Manual, Bongkar Gear Box Dan Jadi Matic
Padahal mesin Suzuki Jimny di negeri asalnya juga bisa jadi bahan yang digunakan untuk mentransplantasi jantung pacu.
"Tapi sayangnya mungkin masih banyak yang berpikiran mesin turbo punya Jimny itu kurang bertenaga karena kapasitas mesinnya kecil," terangnya lagi.
"Mesin turbo Jimny itu kan 660 cc kapasitasnya. Kecil memang tapi cukup besar tenaga dan torsinya," kata Andrie menambahkan.
Untuk versi lokal, Indonesia memang memiliki Suzuki Katana namun mesinnya berkapasitas 1.000 cc dengan kode F10A.
Mesin ini dirancang dengan konstruksi N/A (Naturally Aspirated) alias tanpa turbo, makanya bisa memproduksi tenaga hanya sebesar 59 DK pada 5.500 rpm, sedangkan torsi puncaknya menyentuh 78 Nm pada 3.000 - 4.000 rpm.
Baca Juga: Bikin Pangling, Pedal Suzuki Jimny JB31 Kok Cuma 2, Eh Malah Begini
Sedangkan mesin 3 silinder K6A berkapasitas 660 cc turbocharge mampu memproduksi tenaga hingga 63 DK dalam versi stock alias standard.
Di atas kertas, selisihnya memang tidak begitu besar, namun dukungan boost dari turbo yang digunakan mampu memberi perbedaan signifikan.
Dan ternyata banyak juga keuntungan menggunakan mesin K6A turbocharge dari Suzuki Jimny.
"Nah, makin ke sini orang makin sadar kalau mesin K6A punya Jimny biarpun 3 silinder dan kapasitasnya kecil tapi lebih ngasih impact signifikan," sebut Andrie.
"Tarikan atau torsi tuh berasa banget bedanya, dan karena torsinya bagus jadi manuver tarikan bawah tuh semakin lincah, mobil juga ukurannya kecil kan, jadi pengaruhnya besar," pungkasnya.