YPVS atau yang punya arti Yamaha Power Valve System ini bertugas mengatur besar bukaan lubang buang yang bekerja secara mekanis-elektrik.
Teknologi itu disempurnakan dengan karburator Mikuni VM30SS yang dilengkapi nosel power-jet.
Fungsinya adalah untuk memberikan semprotan uap bahan bakar pada kondisi tertentu, sehingga power mesin tetap konsisten, tak terputus mulai dari putaran atas sampai bawah.
Dengan segala teknologi yang dibawanya itu, mesin Yamaha TZM 150 ini berhasil menciptakan power sebesar 35,3 dk saat berkitir di 10.500 rpm.
Kalau mau dibandingkan, power segitu amat tipis di bawah Yamaha R25 dengan mesin 4-tak dua silindernya, yang powernya sebesar 35,5 dk.
Meski begitu harus diingat, bahwa bobot YZM 150 yang cuma 119 Kg jauh lebih ringan dari R25 yang bbotnya tembus 166 Kg, kebayang kan rasa jambakannya?
Performa mesin Yamaha TZM 150 tadi masih didukung oleh sasis Deltabox yang diklaim membuatnya anteng kala digeber, tapi luwes buat cornering.
Sayangnya umur Yamaha TZM 150 di Indonesia tidak lama.
"Yamaha TZM 150 sengaja didatangkan dari Malaysia, karena Yamaha ingin memperkenalkan sport full faring pada waktu itu. Jumlah unitnya juga masih terbatas, hanya sekitar 300 unit saja," jelas Muhamad Abidin, yang saat diwawancara menjabat sebagai GM After Sales & Motorsport YIMM, dikutip dari tabloid MOTOR Plus edisi 857/XVI-5-11 Agustus 2015.