Ia memilih menjaga jarak demi menghemat bannya, yang sudah mulai kewalahan dalam sepuluh putaran terakhir.
"Kami tak tahu apa yang bisa terjadi, mungkin mereka bertarung kemudian ada yang melebar keluar trek. Masih ada banyak lap, jadi tak ada yang tahu ketahanan bannya," sambungnya.
"Itu alasanku untuk tetap sedekat mungkin dengan mereka. Kemudian aku sedikit terpeleset dan jarak menjauh lagi. Pada akhirnya Bagnaia mengalami kesulitan, ia melambat dan aku mendekat lagi," jelasnya.
Pedrosa pun langsung memberikan tekanan luar biasa kepada Bagnaia, dengan kondisi ban yang sudah hampir mencapai batasnya.
Bagnaia memberikan pertahanan luar biasa, sehingga hal itu menyulitkan legenda MotoGP tersebut untuk lewat.
"Aku menekan Pecco dalam empat lap terakhir. Tapi ketika Pecco mendapat tekanan, ia kembali kencang dan menutup pintu untukku. Itu pertarungan bagus dan aku sangat kelelahan pada akhrnya," sambungnya.
"Aku harus mengakuinya. Aku bersyukur KTM dan seluruh anggota tim bekerja dengan luar biasa. Akhir pekan yang bagus, aku bahagia, motornya bagus," jelasnya.
Pedrosa juga menegaskan ia tidak akan memenuhi harapan penggemar, yang memintanya tampil sekali lagi di musim ini.
MotoGP San Marino 2023 adalah balapan terakhirnya di musim ini.