GridOto - Mesin twin 650 cc yang digendong oleh Royal Enfield Super Meteor 650 jadi sajian utama cruiser yang belum lama diluncurkan di Indonesia tersebut.
Super Meteor 650 dibekali oleh mesin 2 silinder segaris atau inline twin berkapasitas 648 cc SOHC 4 katup dengan injeksi bahan bakar elektronik.
Mesin berpendinginan dan oli dengan oil cooler berpenampang besar di bagian depan. Kapasitas bersih 648 cc dihasilkan melalui ukuran bore & stroke 78 mm x 67,8 mm.
Mesin yang digendong Super Meteor 650 identik dengan dapur pacu yang digunakan oleh Interceptor dan Continental GT 650.
Nah untuk Super Meteor 650 ada sedikit perbedaan pada airbox filter, knalpot dan setingan ECU Bosch untuk optimalisasi di putaran bawah.
Sesuai dengan genrenya sebagai cruiser yang lebih banyak buka gas di putaran rendah untuk berkendara santai.
Secara penampilan, mesin twin ini tak ubahnya motor jaman lawas, seperti adanya sirip-sirip pendingin di sekeliling blok.
Kemudian di pangkal header juga terdapat cooling fin. Keren!
Baca Juga: Royal Enfield Rilis Super Meteor 650 di GIIAS, Harga Rp 240 jutaan!
Menariknya meski secara garis besar wujud Super Meteor 650 mirip Meteor 350, menurut Anindya Dwiasti, Marketing Head Royal Enfield Indonesia, Super Meteor didesain secara fresh dari awal.
"Benar-benar baru, untuk rangkanya dan segala macam berbeda dengan 'adiknya'," jelasnya ketika ditemui di GIIAS 2023 lalu.
Mesin ini diklaim dapat menghasilkan tenaga maksimum sebesar 46,3 dk (34,6 kW) pada 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm pada 5.650 rpm.
Tenaga tadi disalurkan ke roda belakang melalui rantai lewat transmisi manual 6 percepatan.
Oiya koplingnya masih menggunakan kabel konvensional, dan cukup berat saat handelnya ditarik.
Mesin Super Meteor 650 memiliki rasio kompresi hanya 9,5:1, sehingga secara spek masih bisa menenggak bensin RON 90 seperti Pertalite, memudahkan ketika dipakai turing keluar kota.
Rasio kompresi yang tergolong rendah juga membuat mesin tidak terasa panas ketika berkendara. Rasa hangat pada betis baru terasa pas berhenti ketika macet parah.
Walau begitu tentu tidak disarankan riding menggunakan celana pendek, karena posisi paha dekat dengan silinder head. Beresiko bikin kaki terpanggang!
Baca Juga: Lihat Detail Royal Enfield Super Meteor 650, Cruiser Bermesin Twin!
Oiya suara mesin terdengar nikmat! Dengan konfigurasi crankshaft 270° membuatnya bersuara seperti mesin v-twin.
Apalagi Super Meteor 650 tidak dibekali dengan tabung katalitik besar seperti Meteor 350.
Suara mesin jadi lebih terdengar deh! Kebayang kalau sudah ganti knalpot aftermarket atau custom pasti lebih nikmat.
Royal Enfield mengklaim mesin ini menghasilkan 80% torsi sejak 2.500 rpm.
Saat pengetesan, torsi besar ini kami rasakan saat jalan pelan, cukup buka gas sedikit saja motor sudah melaju. Melibas tanjakan pakai gigi 2 pun masih oke tanpa ada masalah.
Sebagai salah satu mesin baru di line up Royal Enfield, ada beberapa improvement yang dilakukan salah satunya penggunaan balancer shaft pada mesin.
Balancer shaft sukses memberi rasa halus alias minim getaran pada mesin.
Memang betul masih ada getaran tapi di putaran mesin tinggi dan terasa sedikit saja di setang.
Baca Juga: Torsi Kuat Tapi Minta Diurut, Performa Royal Enfield Scram 411 Masih Kalah Sama Motor 250 cc?
Impresi kami ketika berjalan di kecepatan 80 km/jam pada gigi 4, mesinnya terasa halus. Sementara itu gigi 6 cenderung overdrive, jadi jarang terpakai buat harian.
Seberapa cepat akselerasinya? Dengan torsi besar di putaran rendah tak heran jika Super Meteor 650 hanya butuh waktu 2,78 detik untuk mencapai kecepatan 60 km/jam dari keadaan diam.
Sementara itu akselerasi 0 ke 100 km/jam ditempuh dalam waktu 7,06 detik saja.
Berdasarkan data dari Racebox, top speed yang berhasil di gapai 160 km/jam.
Hasil ini bisa dibilang identik dengan tampil angka pada spidometer Super Meteor 650.
Super Meteor 650 ditawarkan dalam tiga tipe dan harga, masing-masing punya warna berbeda.
Astral dengan kelir Black dan Blue seharga Rp 242,3 juta, kemudian Interstellar Green Rp 245,6 juta dan terakhir Celestial Blue dan Red Rp 249 juta.
Semua harga dalam kondisi on the road DKI Jakarta.
Data tes
0-60 km/jam: 2,78 detik
0-100 km/jam: 7,06 detik
0-201 m: 9,56 detik
0-402 m: 15,24 detik
Top speed spidometer: 160 km/jam
Top speed Racebox: 160 km/jam