Jajal Langsung Royal Enfield Super Meteor 650 Pas Buat Jalan Jauh

Rangga Kosala - Jumat, 8 September 2023 | 10:25 WIB

Royal Enfield Super Meteor 650 punya riding position khas cruiser sejati (Rangga Kosala - )

GridOto - Sebagai sebuah motor cruiser, riding position nyaman jadi nilai utama Super Meteor 650.

Apalagi motor cruiser diproyeksikan untuk mengarungi aspal dalam jarak jauh, jadi kenyamanan merupakan hal penting.

Melihat data spesifikasi, Super Meteor 650 dibekali dengan jok hanya setinggi 740 mm. Test rider kami dengan postur 170 cm dengan bobot 64 kg mudah sekali menapakkan kedua kaki  saat duduk di atas joknya.

Jok Super Meteor 650 besar dan empuk, nyaman diduduki! Apalagi tipe yang kami tes masuk ke dalam model Tourer jadi pakai jok lebih tebal.

Rangga/Otomotif
Jok Tourer Super Meteor 650 lebih tebal dan empuk, nyaman diduduki

Tangki bensin 15,7 liter berukuran cukup lebar, tapi bagian depan jok menyempit jadi kaki tidak terganjal tangki.

Super Meteor 650 menggunakan setang pipa yang lebar dan terasa rendah. 

Kemudian dibekali oleh handgrip model klasik dengan emboss Royal Enfield enak digenggam kedua tangan.

Posisi setang mudah diraih kedua tangan ketika berkendara. Dimensi yang lebar membuat dada terbuka dan membusung, jadi terasa gagah.

Baca Juga: Test Ride Lengkap Royal Enfield Super Meteor 650, Cruiser Bertenaga & Nyaman!

Super Meteor 650 menggunakan footstep model forward control yang ada di depan mesin sebagai cruiser sejati.

Saat berkendara, posisi kedua kaki jadi selonjoran ke depan. Cukup nyaman digunakan dalam jangka waktu lama.

Yang agak mengganjal dudukan footstep ini terpasang di rangka depan mesin via dua buah pipa besi. Bentuknya aneh dan terkesan tidak rapi.

Pada model Tourer ini, membonceng penumpang pun lebih nyaman karena di bagian ujung jok terdapat sandaran.

Rangga/Otomotif
Buat penumpang, jok tipe Toure di Super Meteor 650 terasa lebih nyaman karena dilengkapi dengan senderan

Super Meteor 650 memiliki bobot 241 kg (basah), jadi mendirikan motor dari posisi standar samping terasa beratnya!

Apalagi ketika menaikkan motor di standar tengah, butuh usaha ekstra. 

Bobot tadi jauh lebih berat dibanding Interceptor 650 dan Continental GT 650, masing-masing hanya 202 kg dan 214 kg saja.

Windshield besar sukses menghalau angin ke badan pengendara selama perjalanan. Namun, bagian kepala tidak sampai terlindungi, jadi masih kena embusan angin dari depan.

Baca Juga: Lihat Detail Royal Enfield Super Meteor 650, Cruiser Bermesin Twin!

Rangga/Otomotif
Super Meteor 650 ada aksesoris windshield untuk melindungi dari terpaan angin

Karena bening, tentu jadi tidak mengganggu visibilitas selama berkendara. Menariknya di tengah windshield terdapat lubang kecil untuk memberi aliran angin ke pengendara.

Sehingga meski sebagian besar angin dihalau, masih ada aliran angin untuk mendinginkan pengendara. Biar tak kegerahan saat berkendara di tengah kota di siang hari.

Rangga/Otomotif
Sok upside down depan Super Meteor 650 pakai lansiran Showa

Super Meteor menggunakan suspensi depan upside down dari Showa. Selain cukup unik karena menggunakan vendor komponen dari pabrikan Jepang, Super Meteor juga jadi line up RE pertama yang pakai suspensi upside down.

Sokbreker ini memiliki diameter as 43 mm dengan travel 120 mm. Sementara sokbreker belakang model twin shock dengan preload yang dapat disetel dan punya jarak main 101 mm.

Rangga/Otomotif
Sok belakang ganda Super Meteor 650 dilengkapi setelan preload

Karakter kedua suspensi Super Meteor 650 ternyata terasa berbeda. Suspensi depan terasa lebih empuk ketika menghajar obstacle seperti jalan keriting atau garis kejut dan sebagainya.

Sementara suspensi belakang terasa keras, bahkan ketika setelan preload sudah di set ke paling empuk. Terasa buritan mantul-mantul ketika melewati jalan jelek, atau speed trap.

Baca Juga: Tampang Nakal, Royal Enfield Scram 411 Ternyata Lincah dan Nyaman, Ramah Buat Postur Indonesia

Suspensi belakang tetap terasa keras bahkan ketika membawa penumpang tetapi tidak sampai jedak-jeduk mentok.

Bicara handling, sebagai sebuah cruiser tentu bukan jadi senjata utamanya. Selap-selip di antara kendaraan, Super Meteor terasa lambat dan berat.

Apalagi dengan wheelbase sepanjang 1.500 mm, membuatnya tidak lincah menghadapi tikungan sempit.

Rangga/Otomotif
Royal Enfield Super Meteor 650 punya wheelbase sepanjang 1.500 mm

Terbukti waktu diajak ke daerah Puncak Pass dengan banyak jalan berkelok, Super Meteor 650 agak keteteran saat diajak cornering.

Lain cerita kalau ketemu tikungan parabolik yang panjang, motor terasa sangat stabil.

Semuanya akan terasa berbeda saat Super Meteor 650 dipakai untuk jalan jauh dengan mayoritas aspal mulus dan lurus, terasa nikmat.

Impresi berkendara terasa halus dan stabil, bahkan di kecepatan tinggi sekalipun. Tak salah menjadi sebuah besutan cruiser.

Sebagai sumber tenaga, Super Meteor 650 menggendong mesin 648 cc SOHC 2 silinder segaris berpendingin udara dan oli.

Diklaim menghasilkan tenaga maksimum sebesar 46,3 dk (34,6 kW) pada 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm pada 5.650 rpm.

Super Meteor 650 ditawarkan dalam tiga tipe, Astral, Interstellar dan Celestial. Masing-masing punya warna dan harga berbeda.

Astral Black dan Blue seharga Rp 242,3 juta. Sementara Interstellar Green dibanderol Rp 245,6 juta.

Celestial Blue dan Red Rp 249 juta, semua harga tersebut kondisi on the road Jakarta.