Perkara Katalis Knalpot Kotor Mobil Jadi Tidak Lolos Uji Emisi

Radityo Herdianto - Kamis, 31 Agustus 2023 | 07:00 WIB

Perkara katalis knalpot kotor mobil jadi tidak lolos uji emisi. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Emisi gas buang dipengaruhi dari komponen katalis knalpot (catalytic converter).

Perkara katalis knalpot kotor mobil jadi tidak lolos uji emisi.

Katalis knalpot mobil memiliki peran penting dalam menekan kadar beracun yang dihasilkan dari gas buang pembakaran mesin.

Syaifur Rohman, Service Advisor bengkel resmi Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan mengatakan komponen katalis knalpot memiliki sekat-sekat dari logam yang berfungsi mengurangi kadar kimia beracun dari gas buang.

"Gas buang dari pembakaran ruang bakar keluar lewat exhaust manifold dan disaring katalis," kata Syaifur.

Carscoops.com
Ilustrasi emisi gas buang
 

Baca Juga: Tips Mobil Lolos Uji Emisi Cek Kebersihan Filter Udara Mesin

Ia menerangkan aliran gas buang yang melewati sekat logam katalis akan mengalami reaksi kimia.

Reaksi kimia tersebut menekan kadar beracun gas buang diantaranya hidrokarbon dan karbon monoksida dari hasil pembakaran campuran udara dan bahan bakar yang berlebih.

"Emisi gas buang dari knalpot jadi lebih aman karena unsur beracunnya kecil," sebut Syaifur.

Hanya saja dalam pemakaian mobil seiring waktu katalis knalpot bisa menjadi tempat penumpukan kotoran.

Menurut Sugito, pemilik bengkel spesialis Honda Camp, Matraman, Jakarta Timur, selain kadar beracun yang dihasilkan gas buang juga mengandung residu karbon dari sisa pembakaran.

"Sekat katalis itu kecil, dengan banyaknya jumlah residu karbon akan menutup sekat-sekatnya," ujar Sugito.

Ecotrade Group
Ilustrasi Catalytic converter knalpot yang rusak

Baca Juga: Pulihkan Performa Mobil, Begini Proses Tune Up Katalis Knalpot

Akibatnya aliran gas buang bisa tersumbat karena tertutup residu karbon.

Disamping itu fungsi reaksi kimia dari sekat logam katalis juga tidak bekerja dengan baik.

"Aliran gas buang tidak bereaksi dengan sekat logam yang tertutup residu karbon sehingga kadar beracun yang keluar besar, emisi gas buangnya tinggi," tekan Sugito.