Sang manajer disebut-sebut sangat marah karena usulannya yang sempat akan berhasil, malah tiba-tiba dibatalkan oleh para petinggi.
Bukan rahasia lagi bahwa memang manajemen Jepang memang punya 'pride' tersendiri di dunia MotoGP.
Mereka memang sulit bekerja sama dengan orang Eropa, terutama jika menyangkut urusan teknis pengembangan motor.
Makanya tidak heran jika baik Yamaha atau Honda, sejak dulu lebih sering memakai tim tes motor dari Jepang langsung.
Namun dalam beberapa tahun terakhir sudah terjadi sedikit pergeseran, di mana mereka juga merekrut sejumlah ahli elektronik dari Eropa untuk bersaing di MotoGP.