"Ini error yang mana tidak ada yang tahu, kecuali kami dapat fakta dan temuan terhadap ini, baru kami bisa jelaskan ini error karena apa karena mitigasinya harus terarah," tukasnya.
Untuk saat ini, Wildan mengatakan bahwa pihaknya serta Kemenhub dan AHM akan mengumpulkan data terkait kasus rangka eSAF yang karat dan keropos.
Bukan proses yang mudah apalagi singkat, mengingat ada sekitar 10 juta motor Honda yang memakai rangka eSAF alias enhanced Smart Architecture Frame itu.
"Butuh proses karena unutk membentuk data yang representatif itu sampelnya harus banyak," ucapnya.
"Kami akan membuat rencana investigasi, jadi mau melakukan apa, ke mana saja, apa saja yang mau diteliti, dan sebagainya," tukas Wildan.
"Butuh proses, jadi sabar saja karena kalau dikerjakan KNKT pasti terukur dan akan disampaikan ke masyarakat segamblang gamblangnya," yakinnya.