"Seluruh insinyur Honda menentang hal itu. Tapi aku bilang tak apa seluruh pabrikan memilih medium, tapi motor kami tidak bisa memakai medium. Kau harus memakai soft," jelasnya.
Terbukti pada balapan tersebut Marquez menjadi pembalap Honda terbaik dengan finis ke-12.
Sedankan lainnya yang memakai medium, finis di luar 15 besar termasuk Joan Mir yang gagal finis.
"Aku tahu harus mengaturnya sejak awl, tapi artinya bukan aku tak bisa melakukan apapun dan kemudian akan lambat," tegas rider 30 tahun ini.
"Rider Honda lainnya memakai medium dan balapannya lambat, itu pertaruhanku. Awalnya Santi Hernandez (kepala kru Marquez) juga mencoba meyakinkanku, karena jika yang lain memakai medium sebaiknya kita juga memakainya. Tapi ia akhirnya membolehkanku memakai soft," tegasnya.