GridOto.com - Berkendara dengan motor matic tentu beda dengan motor bebek, terutama saat menemui tanjakan dan turunan.
Kalau pakai motor bebek, kita tinggal memindahkan perseneling ke gigi rendah untuk mendapatkan torsi yang cukup untuk melahap tanjakan.
Pun begitu jika menemui kondisi track menurun, mengurangi gigi juga bisa menimbulkan engine break untuk membantu kinerja rem.
Lantas bagaiaman cara yang benar dan aman untuk menghadapi tanjakan dan turunan kalau pakai motor matic?
Terkait hal ini, Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta memberikan sejumlah tips.
“Dalam berkendara kita harus mengetahui karakter sepeda motor yang akan kita gunakan. Karena akan berpengaruh kepada resiko kecelakaan," buka Muhammad Ali Iqbal, selaku Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, dalam keterangan resminya, Rabu (22/8/2023).
Lebih lanjut, Iqbal menekankan beberapa hal yang perlu dicermati untuk menjamin keselamatan kita saat berkendara dengan motor matic.
Berikut tipsnya:
Menghadapi Tanjakan
Baca Juga: Komentar Pakar Safety Soal Kasus Viral Pemotor Sengaja Jatuhkan Pesepeda di Jakarta
Beda dengan motor bebek yang tinggal menurunkan gigi perseneling, menurut Iqbal pengguna motor matic sebaiknya mengambil ancang-ancang dengan jarak yang cukup.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tenaga agar dapat melibas tanjakan sampai tuntas.
Selain itu, postur berkendara juga dianjurkan untuk badan condong ke depan.
Tujuannya agar ban depan mendapatkan grip yang kuat terhadap permukaan jalan, juga mengurangi potensi terangkatnya roda depan karena bobot yang pindah ke belakang selama menanjak.
Sementara itu, ketika dihadapkan pada kasus melewati tanjakan dan kita diharuskan berhenti, maka komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Menghadapi Turunan
Sebelum memasuki jalanan turunan sebaiknya kurangi kecepatan motor agar proses pengereman lebih maksimal.
Selain itu Iqbal menambahkan, bahwa dengan membuka sedikit gas mampu menimbulkan efek engine break yang bisa membantu pengereman.
Kemudian posisi badan condong ke belakang, selain untuk mendapatkan grip ban belakang juga untuk meminimalisir potensi terjungkal di turunan yang curam.
Pengunaan rem juga sebaiknya bergantian antara rem depan dan belakang.
Menurut dia, ketika kita menggunakan rem belakang saja maka rem depan akan berkurang tekanannya dan bisa sedikit cooling down untuk menjaga performanya.
Jika turunan yang dihadapi punya jarak amat panjang, ia juga menyarankan agar pengendara menepi dan berhenti sejenak.
"Setelah mengetahui hal-hal tadi, diharapkan pegendara dapat lebih menguasai dan mengendalikan motor yang digunakan terutama motor matic," tutup dia.