Beda dengan motor bebek yang tinggal menurunkan gigi perseneling, menurut Iqbal pengguna motor matic sebaiknya mengambil ancang-ancang dengan jarak yang cukup.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tenaga agar dapat melibas tanjakan sampai tuntas.
Selain itu, postur berkendara juga dianjurkan untuk badan condong ke depan.
Tujuannya agar ban depan mendapatkan grip yang kuat terhadap permukaan jalan, juga mengurangi potensi terangkatnya roda depan karena bobot yang pindah ke belakang selama menanjak.
Sementara itu, ketika dihadapkan pada kasus melewati tanjakan dan kita diharuskan berhenti, maka komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Menghadapi Turunan
Sebelum memasuki jalanan turunan sebaiknya kurangi kecepatan motor agar proses pengereman lebih maksimal.
Selain itu Iqbal menambahkan, bahwa dengan membuka sedikit gas mampu menimbulkan efek engine break yang bisa membantu pengereman.
Kemudian posisi badan condong ke belakang, selain untuk mendapatkan grip ban belakang juga untuk meminimalisir potensi terjungkal di turunan yang curam.
Pengunaan rem juga sebaiknya bergantian antara rem depan dan belakang.
Menurut dia, ketika kita menggunakan rem belakang saja maka rem depan akan berkurang tekanannya dan bisa sedikit cooling down untuk menjaga performanya.
Jika turunan yang dihadapi punya jarak amat panjang, ia juga menyarankan agar pengendara menepi dan berhenti sejenak.
"Setelah mengetahui hal-hal tadi, diharapkan pegendara dapat lebih menguasai dan mengendalikan motor yang digunakan terutama motor matic," tutup dia.