GridOto.com - Nama jalan tol di Indonesia seringkali menggunakan singkatan beberapa daerah, misalnya Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).
Tapi selain itu, ada juga jalan tol yang penamaannya diambil dari tokoh insinyur dan pahlawan yang memiliki peran penting bagi Tanah Air.
Mengutip dari halaman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berikut 4 jalan tol yang namanya diambil dari tokoh insinyur dan pahlawan.
1. Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo adalah seorang insinyur sipil Indonesia yang menemukan langsung teknologi "Cakar Ayam" yang telah diakui dunia sehingga namanya diabadikan menjadi nama jalan tol di Indonesia.
Sistem konstruksi karya anak bangsa ini memungkinkan pembangunan jalan maupun gedung di atas lahan rawa atau lahan yang lembek. Hak paten Konstruksi Cakar Ayam juga telah didaftarkan di 40 negara.
Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo memiliki total panjang 14,30 Km dan telah beroperasi sejak 1985 yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa sebagai dan penghubung wilayah DKI Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
2. Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Tokoh Ir. Wiyoto Wiyono diabadikan menjadi nama tol layang pertama di Indonesia yang biasa juga dikenal sebagai Jalan Tol Cawang-Tj. Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit dan telah beroperasi sejak 1989.
Ir. Wiyoto Wiyono merupakan orang yang berjasa di balik pembangunan sejumlah jalan layang di Ibu Kota, termasuk tol layang Cawang-Tj. Priok.
Baca Juga: Bakal Jadi Jembatan Rangka Baja Terpanjang di Tol Trans Sumatera, Intip Keunikan Jembatan Sei Wampu
Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Perencanaan Jalan Kota Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum yang saat ini adalah Kementerian PUPR.
Sayangnya, saat berlangsungnya pembangunan jalan tol Cawang-Tj. Priok, Ir. Wiyoto Wiyono berpulang.
Sehingga pemberian nama Wiyoto Wiyono sebagai nama tol Cawang-Priok merupakan penghormatan atas dedikasinya dalam pembangunan tol ini sejak awal hingga akhir hayatnya.
3. Jalan Tol Prof. Dr.(HC) Ir. Sutami
Prof. Dr.(HC) Ir. Sutami Pernah menjabat sebagai Menteri PU di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto sehingga diabadikan sebagai nama Jalan Tol di Makassar, yakni Jalan Tol Ir. Sutami.
Ruas tersebut juga dikenal dengan sebutan Jalan Tol Makassar Seksi IV atau Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), yang merupakan kelanjutan dari ruas Tol Ujung Pandang Seksi 1, 2, dan 3.
Jalan Tol ini juga menjadi akses pendukung dari pelabuhan, pusat kota, hingga menuju Bandara Sultan Hasanudin dan sebaliknya.
4. Jalan Tol Layang A.P. Pettarani
Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau dikenal dengan Jalan Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani berada di Kota Makassar.
Baca Juga: Tarif Tol Jagorawi Resmi Naik, Kalau Kehabisan Saldo Ini 4 Solusinya
A.P. Pettarani merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari bangsawan Suku Makassar dan Bugis.
Ia berprofesi sebagai tentara dan turut berjuang melawan penjajah yang pada masa itu tentara Hindia Belanda dan pernah menjabat sebagai anggota delegasi Sulawesi ke Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Maka untuk menghormato jasa-jasanya, pemerintah setempat mengabadikan namanya sebagai nama jalan utama di Makassar dan saat ini juga diabadikan sebagai jalan tol layang pertama di Indonesia Timur tersebut.