Salah Satunya Penemu Teknologi Cakar Ayam, Ini 4 Jalan Tol dengan Nama Insinyur dan Pahlawan

Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 21 Agustus 2023 | 17:30 WIB

Ilustrasi: 4 jalan tol yang namanya diambil dari tokoh insinyur dan pahawalan Indonesia. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Baca Juga: Bakal Jadi Jembatan Rangka Baja Terpanjang di Tol Trans Sumatera, Intip Keunikan Jembatan Sei Wampu

Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Perencanaan Jalan Kota Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum yang saat ini adalah Kementerian PUPR.

Sayangnya, saat berlangsungnya pembangunan jalan tol Cawang-Tj. Priok, Ir. Wiyoto Wiyono berpulang.

Sehingga pemberian nama Wiyoto Wiyono sebagai nama tol Cawang-Priok merupakan penghormatan atas dedikasinya dalam pembangunan tol ini sejak awal hingga akhir hayatnya.

3. Jalan Tol Prof. Dr.(HC) Ir. Sutami

Prof. Dr.(HC) Ir. Sutami Pernah menjabat sebagai Menteri PU di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto sehingga diabadikan sebagai nama Jalan Tol di Makassar, yakni Jalan Tol Ir. Sutami.

Ruas tersebut juga dikenal dengan sebutan Jalan Tol Makassar Seksi IV atau Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), yang merupakan kelanjutan dari ruas Tol Ujung Pandang Seksi 1, 2, dan 3.

Jalan Tol ini juga menjadi akses pendukung dari pelabuhan, pusat kota, hingga menuju Bandara Sultan Hasanudin dan sebaliknya.

4. Jalan Tol Layang A.P. Pettarani

Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau dikenal dengan Jalan Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani berada di Kota Makassar.

Baca Juga: Tarif Tol Jagorawi Resmi Naik, Kalau Kehabisan Saldo Ini 4 Solusinya

A.P. Pettarani merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari bangsawan Suku Makassar dan Bugis.

Ia berprofesi sebagai tentara dan turut berjuang melawan penjajah yang pada masa itu tentara Hindia Belanda dan pernah menjabat sebagai anggota delegasi Sulawesi ke Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Maka untuk menghormato jasa-jasanya, pemerintah setempat mengabadikan namanya sebagai nama jalan utama di Makassar dan saat ini juga diabadikan sebagai jalan tol layang pertama di Indonesia Timur tersebut.