Fabio Quartararo Hadapi MotoGP Austria 2023 dengan Penyesalan Soal Perkataan Kerasnya ke Yamaha

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 18 Agustus 2023 | 12:30 WIB

Fabio Quartararo menyesal dengan kata-kata kerasnya ke Yamaha (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Fabio Quartararo mengawali akhir pekan MotoGP Austria 2023 dengan sebuah penyesalan kepada Yamaha.

Penyesalan Fabio Quartararo tersebut adalah soal pernyataannya, mengenai ultimatum kepada Yamaha usai MotoGP Inggris 2023 dua pekan lalu.

Kala itu Fabio Quartararo hanya memberikan waktu Yamaha satu bulan saja untuk meyakinkannya bertahan di MotoGP 2025.

El Diablo bahkan menyinggung 10 halaman dokumen PDF berisikan janji, yang gagal ditepati raksasa Jepang tersebut.

Ia juga mengancam akan pergi, jika Yamaha tak bisa menunjukkan motor kompetitif dalam satu bulan ke depan.

"Aku sedikit agresif, mungkin terlalu berlebihan, dengan apa yang kukatakan," kata sang rider pada press conference MotoGP Austria 2023, dilansir GridOto.com dari Crash.net.

Pembalap asal Prancis ini sadar, dirinya kurang legowo menerima masalah performa yang dihadapi timnya sekarang.

"Paruh awal musim, aku berpikir terlalu dalam soal posisi yang kuinginkan. Selalu mencoba mencapai kemenangan, podium, lima besar. Dan aku tak pernah bahagia tidak bisa mencapai targetku," ujar sang pembalap.

"Sulit karena sebelumnya bisa bertarung demi kejuaraan dalam dua musim, dan sekarang hanya bertarung untuk masuk 10 besar," tegas rider bernomor 20 ini.

Baca Juga: Regulasi MotoGP Berubah di 2027, Mesin Bakalan Disunat Jadi 850 Cc

Ia sangat sulit menerima tak bisa lagi bertarung di barisan depan seperti sejak awal kariernya di kelas premier.

Namun kini perlahan ia bisa menerima bahwa Yamaha sedang mendapat cobaan lantaran masalah performa ini.

"Di 10 balapan awal, aku sangat marah, karena aku tahu potensiku. Aku tahu apa yang kubisa. Tapi kami punya kesulitan dan akhirnya sadar bahwa kami harus melupakan posisi atas," lanjut rekan setim Franco Morbidelli ini.

Quartararo juga berjanji untuk mengubah pendekatannya, dengan mencoba meraih lebih banyak poin tanpa harus memaksakan mengambil risiko besar.

"Tapi kupikir sekarang kami harus mengambil pengalamannya. Kami harus memberikan 100 persen entah posisinya berapa. Kupikir di Silverstone ada sedikit langkah, tapi aku ingin mengubah total pendekatanku di sisa musim ini," jelasnya.

"Kupikir memberikan yang 100 persen itu penting, untukku dan timku, entah posisi berapa yang didapat. Kurasa jika kami sudah memberikan yang terbaik, aku akan bahagia dengan itu," tegasnya.