Marc Marquez Sengaja Memilih Jadi Musuh Valentino Rossi, Ogah Munafik Kayak Pembalap Lain

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:15 WIB

Marc Marquez ungkap alasan ogah jadi teman Valentino Rossi (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, mengungkap alasan kenapa dirinya tak bisa akur dengan Valentino Rossi di MotoGP.

Sebenarnya Marc Marquez bisa saja berteman baik dengan Valentino Rossi, namun itu sama saja membohongi dirinya sendiri.

Setelah apa yang terjadi antara dirinya dan Valentino Rossi, Marc Marquez merasa tak perlu berpura-pura baik kepada musuh bebuyutannya tersebut.

"Ia punya banyak penggemar dan itu artinya aku juga melawan mereka semua, tapi apa yang bisa kupilih?," ujar rider 30 tahun ini, dilansir GridOto.com dari Marca.

"Menjadi tidak percaya dengan diriku sendiri? Tentu tidak. Aku benci berpura-pura, menjadi tidak jujur," jelasnya.

Menurut juara dunia delapan kali itu, kebanyakan pembalap MotoGP takut dan memilih bermain aman dengan berada di kubu Rossi.

Atau paling tidak berada di posisi netral, sehingga bisa aman dari serangan kubu legenda MotoGP tersebut.

"Untuk alasan taktis, aku bisa saja berpura-pura jadi temannya Valentino. Tapi aku tidak seperti itu," tegas kakak Alex Marquez ini.

Namun kalau bisa memilih, pembalap bernomor 93 ini ingin tidak bermusuhan dengan siapapun termasuk mantan idolanya tersebut.

Baca Juga: Karier Hancur, Penyesalan Terbesar Andrea Iannone Malah Bukan Karena Pakai Doping

"Pertarungan antara Valentino dan aku menjadi sangat buruk, sampai kami kehilangan rasa hormat satu sama lain," lanjutnya.

"Ia pernah menjadi pahlawanku, dan dalam beberapa bulan menjadi rival, dan bahkan sampai sekarang," jelasnya.

Marquez juga kecewa dengan sejumlah dugaan konspirasi yang terjadi, yang membumbui persaingannya dengan The Doctor.

"Di antara Australia dan Malaysia 2015 lalu ia menuduhku dengan hal-hal anen, dan di press conference hal itu menjadi terlalu jauh," sambungnya.

"Tidak ada cerita ada konspirasi Spanyol melawan Italia. Jika aku harus menembus dinding, aku akan menembusnya," tegasnya.