Penampilannya cukup bagus, meski sempat beberapa kali melakukan blunder konyol lantaran sifatnya yang terlalu ambisius.
Sayangnya Iannone dulu dikenal terlalu bandel dan egois, bahkan sampai dibenci oleh rekan setimnya sendiri kala itu.
Karena beberapa alasan ia kemudian memutuskan pindah ke Suzuki, yang saat itu performanya masih agak naik turun.
Kemudian ia pindah ke tim Aprilia, sebelum akhirnya terjerat skandal doping yang menghancurkan kariernya.
Meski sampai sekarang masih menyesal, rider Italia ini mulai bisa sedikit move on dan berbahagia karena ia akan segera balapan lagi.
"Tapi mulai sekarang, tutup mulut kalian. Kami sedang bekerja, memikirkan masa depan, yang mana ini sudah cukup dekat," sambungnya.
"Sanksinya segera usai, garis finisnya sudah terlihat. Mereka akan memberikan kembali SIM balapku di November. Ada kontak, negosiasi dan kami sedang diskusi. Aku senang masih ada yang tertarik padaku, aku bangga dan senang," jelasnya.
Selain memastikan kursi balap, Iannone mengaku juga terus mempertajam skill dan mentalnya setelah empat tahun tidak balapan profesional.
"Aku benar-benar hilang selama beberapa tahun. Tapi yang penting aku bereaksi positif, kupikir aku hidup dengan cara bermartabat," sambungnya.
"Aku tak percaya dengan balas dendam, aku tak suka. Tapi aku ingin mengembalikan banyak momen indah, selama beberapa tahun aku merasa bebas, tak terjebak. Aku sudah baikan sekarang, mari pikirkan soal 2024," tegasnya.