GridOto.com – Belum lama ini, tim GridOto berkesempatan untuk mengunjungi kota tempat dikembangkannya salah satu merek mobil legendaris di dunia, yaitu Citroën di Paris, Prancis.
Dalam perjalanan tersebut, tim GridOto diajak berkeliling ke beberapa tempat, seperti Conservatoire Citroën, pusat desain Stellantis, dealer Citroën di Evreux, hingga melakukan test drive naik Citroën 2CV.
Bagi Sobat GridOto yang belum tahu, Citroën adalah merek mobil yang didirikan pada 1919 oleh Andre Citroën. Merek ini pernah meramaikan pasar otomotif Indonesia pada era 1960-an.
Salah satu mobil yang dipasarkan di Indonesia adalah Pallas, mobil klasik yang mengusung gaya retro khas Eropa.
Selain karena desainnya yang antik, mobil-mobil keluaran Citroën juga dikenal dengan sistem suspensi pneumatik yang cukup canggih pada masanya. Teknologi suspensi ini membuat mobil terasa nyaman dan halus saat dibawa berkendara.
Hingga saat ini, Citroën pun aktif mengembangkan berbagai tipe mobil yang dilengkapi teknologi mutakhir. Berikut cuplikan menarik seputar kiprah Citroën di dunia otomotif berdasarkan perjalanan tim GridOto di Paris.
Koleksi mobil dari masa ke masa
Sebagai pemain lama di industri otomotif, Citroën tentunya sudah merilis berbagai jenis mobil, mulai dari city car sekelas sport utility vehicle (SUV) hingga mobil balap. Koleksi tersebut ditampilkan di museum bernama Conservatoire Citroën di Paris.
Diketahui, ada 400 koleksi mobil keluaran Citroën yang ditampilkan di museum tersebut, termasuk Citroën Type A keluaran tahun 1919 yang merupakan mobil pertama hasil karya Andre Citroën.
Ada juga lini Citroën 2CV yang pernah menjadi salah satu kendaraan paling populer pada masanya. Unit 2CV Hermès yang merupakan hasil kolaborasi Citroën dengan brand mewah Hermès pada 1989 juga bertengger di museum itu.
Citroën juga bisa dibilang tak kalah ketinggalan soal teknologi. Sejak 2008, pabrikan Citroën sudah merilis mobil listrik yang diberi nama Citroën Berlingo Venturi.
Selain itu, kiprah Citroën di dunia balap juga diabadikan di Conservatoire Citroën. Sejumlah mobil yang dikembangkan tim Citroën Racing juga dipajang di sana, seperti Citroen C3 yang mengaspal di World Rally Championship (WRC) 2019 hingga Citroen ZX Rally yang bertanding di Paris-Dakar.
Conservatoire Citroën juga menampilkan berbagai lini kendaraan Citroën baru yang dijual untuk pasar Eropa, seperti Citroën C5 Aircross PHEV, ë-C4, ë-4X, C5X, dan Citroën Amy.
Citroën juga turut memamerkan inovasi mobil di Automotive Design Network Stellantis yang lokasinya berada di Velizy, Prancis. Di sana, Citroën mengembangkan mobil konsep yang diberi nama Citroën Oli (dibaca: all-ë --red).
Citroën Oli punya desain eksterior yang minimalis, tetapi tetap tampak kekar berkat ukuran ban yang cukup besar. Meski bannya besar, saat tim GridOto menjajal menyetir mobil tersebut, bobot setir tetap terasa ringan. Bantingan suspensinya juga cukup lembut khas mobil Citroën.
Sensasi berkendara dengan performa jempolan
Selain melihat koleksi mobil Citroën, tim GridOto juga berkesempatan untuk berkeliling Kota Paris hingga Evreux dengan mengendarai beberapa lini Citroën. Di antaranya, mobil listrik ë-C4, ë-C4 X, C5 Aircross, C5 Aircross PHEV, dan C5 X PHEV.
Secara spesifikasi, beberapa model kendaraan yang dipasarkan di Eropa ternyata berbeda dengan di Indonesia. Untuk model C5 Aircross, misalnya, di Eropa menggunakan mesin Puretech Turbo berkapasitas 1.200 cc dan bertenaga 130 dk.
Sedangkan di Indonesia, C5 Aircross didesain dengan mesin empat silinder turbo berkapasitas 1.598 cc dengan tenaga 165 dk. Namun dari segi kenyamanan dan keamanan, keduanya tetap mengusung teknologi yang sama.
Model C5 Aircross PHEV juga tak kalah menarik. Mengusung mesin Puretech berkapasitas 1.600 cc yang dikombinasikan dengan motor listrik, mobil ini mampu mengeluarkan tenaga hingga 225 dk.
Performa itu didukung dengan sistem suspensi progressive hydraulic cushions yang membuat bantingan suspensinya tetap lembut dan nyaman.
Tim GridOto juga sempat mengendarai lini mobil listrik ë-C4 dan juga ë-C4 X. Dari segi spek, keduanya hampir tidak ada perbedaan. Tenaganya mencapai 100 kW atau sekitar 136 dk dengan torsi 260 Nm.
Akan tampil di GIIAS 2023
Meski sempat berhenti dipasarkan di Indonesia, Citroën resmi kembali atau comeback ke pasar otomotif Tanah Air sejak 2022. Bahkan, pabrikan asal Prancis tersebut akan memperkenalkan model Citroën C3 Aircross di Gaikindo Indonesia International Autoshow (GIIAS) 2023.
Mobil yang didesain untuk segmen SUV tersebut punya desain yang mirip dengan generasi pendahulunya, yaitu Citroën C3.
Kesamaan tersebut terletak pada bagian lampu utama halogen yang terbagi menjadi atas dan bawah. Lampu tersebut dilengkapi dengan sistem penerangan day running light (DRL) berteknologi LED sehingga lebih terang.
Dari sisi interior, Citroën C3 Aircross lebih dominan dengan warna beige yang elegan. Selain itu, konfigurasi jok di baris ketiga juga fleksibel sesuai dengan kebutuhan.
Citroën C3 Aircross yang akan diperkenalkan ke Indonesia pun sudah menggunakan logo baru Citroën. Adapun desain logo yang baru mengusung desain yang lebih simpel tanpa aksen chrome di bagian logo maupun tulisan.
Selain Citroën C3 Aircross, mobil listrik berbasis baterai Citroën ë-C3 juga akan dipamerkan di ajang GIIAS 2023.
Penasaran dengan Citroën C3 Aircross, Citroën ë-C3, dan lini mobil Citroën lainnya? Sobat GridOto bisa kunjungi GIIAS 2023 yang akan berlangsung pada 10-20 Agustus 2023 di ICE BSD City, Tangerang.