"Kami tidak bermaksud untuk menjual produk ini, tapi lebih bagaimana kami bisa menggabungkan teknologi dengan tradisional," ungkap Soerjo.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan kalau kedepannya, Ioniq 5 Batik bisa saja dijual untuk umum terutama bisa animo yang dihasilkan besar.
"Beberapa konsumen pasti akan bertanya kepada kami (soal Ioniq 5 Batik), jadi nanti dilihat animonya," utas Soerjo.
"Kalau memang cocok untuk masyarakat Indonesia dan bisa digunakan, kenapa enggak?" tambahnya.
Meski demikian, kolaborasi tersebut tetap diapresiasi oleh berbagai pihak, salah satunya oleh Kedutaan Besar kedua negara.
"Kolaborasi mobil listrik dengan desain batik menegaskan komitmen Indonesia dan Korea Selatan," ucap Gandi Sulistiyanto sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan dalam kesempatan yang sama.
"Yaitu menghadirkan masa depan yang berkelanjutan melalui inovasi dengan tetap menghargai warisan budaya," tutup pria yang akrab disapa Sulis itu.