"Top speed kami memang hanya tertinggal 10 km/jam, tapi mereka menggunakan part aerodinamika yang sangat banyak," ucap Juara Dunia MotoGP 2021 itu.
"Kalau kami menggunakan jumlah aero yang sama, top speed kami bisa jadi tertinggal 15 km/jam, yang artinya mesin kami lambat," tambahnya.
Dengan mesin yang bertenaga, Quartararo percaya mereka bisa lebih leluasa melakukan pengembangan lainnya pada motor mereka.
Apalagi pengembangan mesin hanya bisa dilakukan di antara musim balap saja, sehingga mendesain mesin yang tepat adalah hal yang menurutnya harus diprioritaskan.
"Jadi kalau anda mau pasang aeor yang banyak atau sedikit, atau sasis dan sistem knalpot yang berbeda, semuanya bisa dilakukan lebih bebas saat musim balap berjalan," ucap Quartararo.
"Tapi mesin adalah hal pertama yang harus kami benahi agar bisa bertaring di papan atas lagi," tutupnya.