GridOto.com – Indonesia menjadi salah satu negara yang menyetujui komitmen untuk mengurangi emisi demi mencapai netralitas karbon pada 2060.
Sektor otomotif mendukung komitmen itu dengan mengembangkan berbagai kendaraan ramah lingkungan yang minim emisi gas buang, salah satunya kendaraan elektrifikasi.
Elektrifikasi kendaraan di Indonesia pun menunjukkan kemajuan pesat. Hal ini dibuktikan melalui keberadaan kendaraan listrik, terutama mobil, yang semakin banyak ditemukan di jalan raya atau kota-kota besar, serta peningkatan komposisi penjualannya di pasar otomotif nasional.
Salah satu pabrikan otomotif yang turut mengembangkan kendaraan listrik adalah Toyota. Produsen otomotif asal Jepang itu melakukan pendekatan Multiple Pathway melalui berbagai inovasi mobil listrik, mulai dari battery electric vehicle (BEV), plug-in electric hybrid vehicle (PHEV), hybrid electric vehicle (HEV), hingga fuel cell electric vehicle (FCEV).
Baca Juga: Layar Ekstra Dan Fitur Elektronik Bikin Toyota Fortuner Makin Berkelas
Adapun upaya Toyota menyajikan pilihan produk ramah lingkungan tersebut adalah untuk memberikan pilihan yang lengkap yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli masyarakat, serta kesiapan infrastruktur pendukung kelistrikan di setiap wilayah.
Hal ini sejalan dengan tujuan “Mobility for All” Toyota, dan memungkinkan setiap masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjalanan Indonesia mencapai nol emisi (Net Zero Emission) pada 2060.
Berikut empat teknologi yang telah dikembangkan pada mobil listrik Toyota.
- BEV
Sesuai dengan namanya, battery electric vehicle atau BEV adalah kendaraan yang menggunakan baterai sebagai sumber daya untuk menggerakkan mesin.
Mobil jenis ini menawarkan keunggulan pada dua hal, yaitu biaya pengisian daya yang relatif lebih rendah dan tidak menghasilkan emisi sama sekali dalam pengoperasiannya.
Baca Juga: Kendaraan Elektrifikasi Diklaim Dorong Ekspor Otomotif Nasional
Di kategori BEV, Toyota sudah memproduksi beberapa model kendaraan, salah satu yang paling populer adalah Toyota bZ4x yang merupakan sport utility vehicle (SUV) listrik.
Selain bZ4x, Toyota juga memproduksi BEV ultra-compact, seperti COMS, C+Pod, dan i-Road.
- HEV
HEV adalah jenis kendaraan yang memiliki dua sumber daya penggerak, yaitu mesin pembakaran konvensional dan motor listrik. Mobil hybrid pun menjadi jenis kendaraan listrik yang paling diminati di masa depan.
Hal itu diungkapkan oleh survei perusahaan teknologi Zebra Technologies Corporation pada 2022 yang menunjukkan, sebanyak 60 persen masyarakat di dunia memilih membeli mobil hybrid di masa depan.
Baca Juga: Toyota Land Cruiser Siap Sapa Lagi Amerika Serikat, Bodinya Kotak!
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (1/3/2023), alasan mobil hybrid menjadi pilihan adalah karena konsumen memprioritaskan teknologi berkelanjutan yang mudah, efisien, dan ramah lingkungan dalam menentukan kendaraan pilihan.
Sebagai informasi, motor listrik pada HEV berfungsi sebagai generator dan menyimpan tenaga ke baterai, sehingga konsumsi bensin lebih efisien dan emisi gas buangnya pun lebih rendah.
Khusus di pasar Indonesia, Toyota sudah memperkenalkan berbagai model kendaraan HEV, yakni Kijang Innova Zenix Hybrid, Yaris Cross Hybrid, Corolla Cross Hybrid, dan Corolla Altis Hybrid.
- PHEV
Cara kerja PHEV tidak jauh berbeda dengan model HEV yang memadukan mesin pembakaran konvensional dan motor listrik. Hanya saja, baterai pada mobil PHEV bisa diisi menggunakan wall-charging layaknya BEV.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Zenix Full Black dan Tegaskan Identitas Hybrid
Salah satu lini kendaraan Toyota yang menggunakan teknologi PHEV adalah Toyota Prius. Ketika diuji berkendara (drive test), Toyota Prius PHEV mampu menempuh jarak hingga 68,2 km pada mode Electric Vehicle (EV).
- FCEV
FCEV merupakan teknologi listrik yang memanfaatkan reaksi hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar utama. Pada mobil jenis ini, pemilik kendaraan mengisi tangki bahan bakar dengan hidrogen sehingga mobil tidak membutuhkan pengecasan (plug in) listrik.
Hidrogen yang tersimpan di dalam tangki bertekanan tinggi akan disimpan dalam tumpukan sel bahan bakar bernama fuel cell stack. Di tempat tersebut, hidrogen akan bereaksi dengan oksigen sehingga menghasilkan listrik.
Listrik tersebut akan disalurkan ke motor listrik yang berfungsi sebagai penggerak mobil. Selebihnya, listrik akan dialirkan ke baterai untuk disimpan.
Baca Juga: Mobil Ini Kaca Spionnya Sulit Dipatahkan Paksa, Gara-gara Ada Ini
Mobil berjenis FCEV pun menghasilkan emisi gas buang berupa uap air. Dengan demikian, mobil ini tidak menghasilkan polusi yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Salah satu lini Toyota yang memanfaatkan teknologi FCEV adalah Toyota Mirai yang dipasarkan di Jepang, Amerika, dan beberapa negara Eropa.
Itulah empat teknologi yang dikembangkan pada mobil listrik Toyota. Dengan menawarkan pilihan tersebut, Toyota berupaya menghadirkan pilihan mobilitas yang mudah dan ideal untuk semua jenis perjalanan, serta dengan biaya operasional rendah.