Menurut Arief, mesin mobil saat ini berisiko terjadi LSPI karena kompresi tinggi dan adanya teknologi turbo.
"Mobil mesin turbo dalam kecepatan rendah seperti kondisi macet bisa mengalami detonasi atau knocking yang disebut LSPI," terangnya.
LSPI merupakan gejala bahan bakar yang terbakar duluan sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) dalam putaran mesin rendah.
Rasio campuran udara dan bahan bakar terbakar duluan sebelum TMA terjadi karena percikan api yang dihasilkan dari gesekan piston dengan dinding silinder.
"Percikan api tercipta akibat lapisan oli di dinding silinder hilang," tekan Arief.
"Standarisasi oli mesin API SP dirancang untuk mencegah lapisan oli hilang dan menjaga friksi piston selama proses pembakaran berlangsung," terangnya lagi.
Kemudian, mesin mobil saat ini memiliki konstruksi yang kompak sehingga dibuat presisi.
Di sisi lain rancangan tersebut membuat celah antar komponen sangat rapat.
Disertai perubahan temperatur mesin yang dinamis menuntut pelumasan oli mesin terjaga dalam kondisi perubahan temperatur.