GridOto.com - Begini dampaknya kalau coba mengubah lekuk pipa rem yang sudah terpakai.
Secara umum, komponen kendaraan (mobil) yang sudah pernah terpakai pasti sudah mengalami degradasi fungsi.
Tak terkecuali pipa rem mobil yang sudah dipakai, secara sifat material bisa mengalami perubahan.
"Pipa rem mobil kalau masih baru itu cenderung elastis, masih bisa dibentuk-bentuk," terang Momo, bos Momo Baut yang berlokasi di Pasar Segar Cinene Blok OBC No.6, Cinere, Depok.
Betul sekali, tak hanya jual perkakas yang berbergai perintilan sampai baut kendaraan, toko ini punya spesialisasi custom pipa rem mobil.
Baca Juga: Baru Dua Tahun tapi Toko Ini Andalan Bengkel di Pasar Segar Cinere
Keunikan ini yang membuat toko Momo baut dicari para penghobi mobil lawas.
Kembali lagi soal dampak dari membengkokkan pipa rem yang telah terpakai, menurut Momo bisa menyebabkan kerusakan.
"Kalau sudah pernah dipakai, sudah dikasih minyak rem biasanya jadi kaku," jelasnya singkat.
"Nah karena sifatnya berubah jadi getas, akibatnya jadi rentan sekali kalau mau dibengkokkan lagi. Malah bisa langsung patah," lanjut Momo lebih detail.
Hal tersebut bisa terjadi salah satunya lantaran kandungan cairan atau minyak rem.
Baca Juga: Spare Part Rem Mobil Tua Sulit Didapat, Bisa Custom Di Toko Ini
"Minyak rem itu kan sebetulnya lumayan keras ya sifat dan kandungannya. Kalau sudah lama terpakai bisa berdampak ke pipa rem," terang Momo.
"Meskipun bahan pipa rem kebanyakan dari material besi yang enggak gampang penyok," tegasnya melanjutkan.
Secara rinci bisa dijabarkan beberapa kandungan minyak rem secara umum, yaitu polyglycol, glycol ether, dan additive.
Polyglycol merupakan cairan dengan tingkat kekentalan tinggi dan memiliki peran sebagai pelumas. Tak hanya itu, poly glycol juga bisa mengurangi pengaruh terhadap karet.
Kemudian glycol ether untuk mengontrol kekentalan, titik didih, serta kestabilan karet.
Dan yang terakhir yakni zat aditif yang bertugas untuk mencegah korosi dan oksidasi.