GridOto.com - Kalau sobat perhatikan, rata-rata motor yang sekarang beredar di jalanan punya ukuran ban yang timpang.
Timpang dalam hal ini adalah rata-rata motor saat ini punya ukuran ban belakang yang lebih besar atau lebar ketimbang ban depannya
Kalau di motor bebek atau skutik rata-rata beda tipis yaitu hanya satu ukuran, tapi selisihnya bisa jauh lebih besar untuk motor sport apalagi yang berkubikasi besar alias moge.
Ban depan dan belakang motor sport 150 cc rata-rata beda dua ukuran, sementara untuk moge 600 cc atau 1000 cc bedanya bisa sampai empat bahkan enam ukuran.
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk. selaku produsen ban IRC dan Zeneos mengatakan, hal tersebut didasari dua alasan.
"Pertama karena bikin tampilan lebih ‘proper,’ dan kedua karena moge bisa melaju dengan kecepatan yang fantastis," ucapnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
“Moge itu kan bisa lari sampai 140 bahkan 200 kilometer per jam, kalau matik itu speed-nya paling berapa sih?” timpalnya.
Semakin cepat sebuah motor melaju, maka akan semakin tinggi juga temperatur di dalam ban akibat friksi.
Makanya moge memakai ban belakang bertapak lebar, yang punya kemampuan menghilangkan panas lebih baik dibandingkan ban dengan tapak yang kecil.
Baca Juga: Tampilan Racing Banget, Segini Harga Ban Motor Pirelli Diablo Rosso Corsa II
Pria yang akrab disapa Dodi itu juga mengatakan, moge membutuhkan ban belakang yang lebar karena akselerasi moge lebih buas dibandingkan motor-motor lainnya
Semakin lebar tapak sebuah ban, semakin besar juga contact patch atau bagian tapak ban yang menyentuh aspal, sehingga tenaga yang bisa disalurkannya ke aspal juga lebih besar.
“Kalau bannya kecil, pasti gak akan bisa lari karena contact patch dengan aspalnya tidak cukup,” tukas Pak Dodi.
Tapi perlu diingat juga bahwa tapak ban yang besar saja tidak selalu menghasilkan contact patch yang lebih besar.
Untuk mendapatkannya, ban tersebut juga perlu disandingkan dengan pelek yang lebarnya ‘proporsional’ dengan ban tersebut.
Kalau ukuran pelek terlalu sempit, maka profil ban akan terlalu bulat atau 'ngedonat' yang mana tapak ban jadi terlalu kecil karena ban tidak bisa mengembang ke ukuran standarnya.
Sedangkan kalau ukuran pelek terlalu lebar, maka profil ban akan terlalu kotak yang mana tapak ban jadi terlalu lebar dan membuat handling tidak selincah seharusnya.