GridOto.com - Bos tim Mercedes-AMG Petronas F1, Toto Wolff, mengkritik MotoGP yang memakai format sprint race mulai musim 2023 ini.
Menurut Toto Wolff, format menghadirkan sprint race di setiap akhir pekan MotoGP 2023 sangat terkesan memaksakan.
Hal itu terlihat dengan banyaknya pembalap yang mengungkapkan keluhan soal beban balapan yang berat, juga dengan frekuensi kecelakaan yang meningkat.
Menurut pria asal Austria ini, format F1 yang hanya mencoba sebagian seri saja yang ada sprint race-nya masih jauh lebih baik dari MotoGP.
"Aku mengikuti MotoGP dan aku menyukainya, tapi aku tak paham dengan banyak hal sekarang ini," ujar Wolff, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Pembalap mengeluh pada hari Sabtu, kemudian bahagia lagi pada hari Minggu. Kau tak bisa meneruskan ini, aku tak paham sama sekali," jelasnya.
Bagi Wolff, langkah MotoGP tersebut membuat F1 jadi lebih waspada soal langkah berikutnya yang mereka ambil.
Sprint yang masih menyisakan beberapa masalah dan keluhan, sebaiknya tidak dipaksakan untuk diadakan di Formula 1.
"MotoGP menunjukkan kepada kami bagaimana untuk tidak melakukannya," tegas Wolff.
Baca Juga: Jangan Lupa, Ada Satu Tim Baru Tampil di F1 Inggris 2023 Akhir Pekan Ini
Carlos Ezpeleta, Chief Sporting Officer Dorna Sports, langsung memberikan tanggapan terkait pernyataan miliuner berusia 51 tahun tersebut.
"Semua orang punya opini sendiri dan sulit menilai secara obyektif, terutama jika kau tak berada di bisnis ini," ucap putra dari CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta ini.
Ezpeleta membantah bahwa MotoGP menjadi sulit dipahami dengan format yang terasa lebih padat ini.
"Aku sepakat penting untuk menjaga elemen mendasar olahraga yang sederhana dan mudah dipahami. Itu alasan juga kami memakai format baru ini dengan menambahkan sprint di seluruh event musim 2023," jelasnya.
"Jadwalnya identik setiap pekannya, kualifikasi berlaku untuk dua balapan. Sprint hanya setengah jaraknya dan hanya setengah poin hadiahnya. Ada 12 poin untuk pemenang, dengan sembilan rider mendapat poin," jelasnya.
Baginya sprint telah membawa nuansa baru yang terbukti bisa dinikmati penonton, meski masih punya beberapa kekurangan.
Menurut pria asal Spanyol ini, F1 malah lebih rumit dengan adanya dua kualifikasi saat adanya balapan sprint.
"Tak ada yang bilang konsep itu lebih mudah dipahami dari MotoGP," tegasnya.
Meski begitu, Ezpeleta tetap menerima kritikan dan mengakui ada banyak hal di F1 yang bisa diaplikasikan di MotoGP.
"Mereka bekerja dengan baik untuk mendapat penggemar baru. Itu tak terbantahkan. Banyak orang bilang serial Drive to Survive tak penting, tapi nyatanya orang-orang suka dengan pertunjukan dan paketnya," sambungnya.
"Aku sepakat, sangat penting membuat pertunjukan bagus dan konsep pasar yang bagus. Kami juga terus mengembangkan itu. Tapi ketika kau bisa menampilkan olahraga spektakuler, menarik, itu membuat perbedaan besar," jelasnya.