Kelebihan dan Kekurangan Aprilia Tuareg 660, Test Ride Lengkap Motor Adventure Bermesin Sportbike

Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - Jumat, 30 Juni 2023 | 23:00 WIB

Aprilia Tuareg 660 jadi primadona baru motor adventure di kelas menengah (Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - )

Begitu terasa saat melewati jalan off-road menuju Curug Cibereum, Rawagede di Sukamakmur, Bogor.

Meski jalannya menanjak, rusak dan berbatu, motor berbobot basah 204 kg ini tetap mudah dikontrol.

Namun, setang yang lebar ada konsekuensinya, jadi kurang lincah saat dipakai di jalanan kota yang padat, sulit untuk selap-selip di antara mobil.

Tapi kalau buat keluar kota baik di jalan aspal maupun tanah memang sangat nikmat, utamanya karena karakter handling yang ringan dan lincah! Laju motor yang punya ground clearance 240 mm ini sangat mudah dikontrol.

Rancangan sasis berbahan besi baja dengan suspensi depan upside down 43 mm dan belakang monosok di Tuareg 660 wajib banget dikasih acungan jempol.

Apalagi didukung redaman suspensi yang terbilang nyaman, memang yang depan empuknya kurang, masih agak jedug kalau melewati gundukan tinggi, tapi tenang karena masih bisa disetel ulang.

Sementara suspensi belakang setelan standar empuknya sudah pas, nyaman banget!

Efeknya saat ketemu jalan rusak enggak perlu sering mengerem, langsung terabas saja dijamin laju motor tetap mudah dikontrol.

Tapi kalau ngebut di jalan aspal di atas 100 km/jam memang jadi agak mengayun, khususnya saat menikung.

Oiya grip ban bawaan yang meski karakternya cenderung lebih buat tanah, di aspal ternyata juga sangat bisa diandalkan, grip Pirelli Scorpion Trail Rally STR masih oke dan tak terlalu berisik.

MESIN TURUN MOTOR BALAP

Tuareg 660 dibekali mesin yang basisnya sama persis dengan RS 660 dan Tuono 660, tapi secara karakter disesuaikan dengan kebutuhan motor adventure.

Basis mesin ini sendiri berupa blok, piston sampai kepala silinder ternyata diambil dari superbike Aprilia RSV4.

Spesifikasinya 659 cc 2 silinder segaris DOHC 8 katup injeksi berpendingin cairan.

Meski 2 silinder segaris, tapi karakternya dibuat seperti mesin v-twin dengan menggunakan crankshaft 270°.

Aant/Otomotif
Mesin Aprilia Tuareg 660 inline tapi karakter seperti v-twin

Tenaga maksimal Tuareg 660 memang tak sebesar RS 660 yang mencapai 99 dk, hanya 80 dk di putaran mesin 9.250 rpm dan torsi maksimal 70 Nm di 6.500 rpm.

Namun, karakternya dibikin kuat di putaran rendah sampai menengah, cocok dengan kebutuhan saat adventure.

Tak perlu buka gas dalam-dalam motor sudah bisa ngacir, ketemu tanjakan curam juga dengan mudahnya menaklukkan.

Secara garis besar karakternya memang begitu kuat di putaran bawah sejak tarikan awal, menengahnya masih enak tapi atasnya malah loyo.

Setelah 9.000 rpm mesin seperti sudah kehabisan nafas, dan di sekitar 10.000 rpm sudah brebet kena limiter.

Namun, keluaran tenaga tentunya juga dipengaruhi Riding Mode yang dipilih, atau lebih tepatnya tergantung Aprilia Engine Mapping (AEM).

Pakai yang Off-road yang setingan bawaan AEM 1 jadi yang paling agresif, gas sedikit saja motor bisa melaju sangat cepat.

Beda jika Riding Mode pakai yang Urban, yang mana AEM otomatis yang 3, otomatis jadi kalem, keluaran tenaga paling lemot, cocok buat di dalam kota yang padat, ketika hujan sehingga jalanan licin atau bagi yang baru belajar bawa moge.

Nah kalau ingin yang karakternya sedang bisa pakai yang Explore atau AEM seting di 2, responsifnya masih dapat tapi tak segalak yang Off-road.

Asyiknya bukan cuma dari AEM yang bisa dimainkan, ATC (Aprilia Traction Control) juga bisa dengan mudah diubah.

Kalau sedang ingin main-main misal wheelie atau sliding, ATC bisa dimatikan, bisa dilakukan di Riding Mode yang Off-Road.

Satu lagi yang bisa diutak-atik karakter engine brake, bisa diset ngeloyor atau punya engine brake kuat, karena ada fitur AEB (Aprilia Engine Brake) yang dengan mudah diubah lewat kontrol tombol di setang kiri, dan bisa dilakukan sambil jalan.

Seberapa cepat sih akselerasinya? Buat catatan saat tes tentu pakai AEM 1 dan ATC 1 biar responsif tapi traction control masih bekerja.

Ternyata ngacir banget! 0-60 km/jam hanya 1,88 detik! Catatan tadi jauh lebih cepat dibanding BMW F 750 GS yang catatannya 2,3 detik.

Tapi catatan waktu 0-100 km/jam Tuareg 660 4,08 detik cuma berselisih tipis dari F 750 GS, yang mencatatkan waktu 4,1 detik, maklum Tuareg nafas atasnya pendek.

Top speed di lintasan sekitar 1 km cukup tinggi, dapat 190 km/jam. Kalau di Racebox tercatat 179 km/jam, berarti deviasi spidometernya hanya 6,1%, cukup akurat.

Data tes:
0-60 km/jam: 1,88 detik (@18 m)
0-100 km/jam: 4,08 detik (@68 m)
0-201 m: 8,03 detik (@139,4 km/jam)
0-402 m: 12,77 detik (@163,8 km/jam)
Top speed spidometer: 190 km/jam
Top speed Racebox: 179 km/jam

Meski sangat responsif sehingga sangat menyenangkan ketika dipakai, mesin Tuareg juga menyimpan kekurangan, salah satunya adalah suhu yang sangat tinggi!

Di area lutut dan paha terasa sangat membara, sangat menyiksa ketika berkendara di dalam kota siang hari dalam cuaca panas terik. Dan tentu kipas radiator juga hampir selalu aktif.

Aant/Otomotif
Di area komstir Aprilia Tuareg 660 ada yang nyempil yaitu tabung reservoir radiator

Jika ditelisik, panas mesin besar kemungkinan efek dari rasio kompresi yang sangat tinggi, mencapai 13,5:1!

Wah spek mesin RS 660 yang lebih dominan buat di lintasan balap juga diturunkan ke motor adventure, pantas jika panasnya super!

Catatan kedua, tuas persnelingnya ketika turun gigi terasa keras, perlu diinjak kuat-kuat biar bisa turun gigi.

Seandainya fitur Quick Shifter sudah jadi bawaan seperti RS 660, pasti lebih menyenangkan, sayang fitur ini dijual terpisah sebagai opsional.

KONSUMSI BENSIN

Dengan rasio kompresi mencapai 13,5:1, Aprilia menyarankan bahan bakar yang digunakan minimal mengandung oktan (RON) 95, seperti tertera di tangki bensinnya.

Tentunya ini tantangan tersendiri ketika turing di Indonesia, karena di pelosok umumnya maksimal ketemu hanya RON 92.

Benar saja ketika turing, bensin sempat tinggal sedikit sehingga terpaksa pakai RON 92.

Hasilnya ketika gas dibuka mendadak terdengar ada gejala ngelitik! Jadi kalau pakai bensin di bawah RON 95, ngegasnya mesti kalem biar tak terjadi detonasi.

Oiya konsumsi bensin rata-ratanya berapa? Dipakai lebih dari 500 km, ternyata di MID tertera angka 16,5 km/liter.

Rakus juga ya! Dengan kapasitas tangki Tuareg 660 mencapai 18 liter, berarti sekali isi bisa dapat menempuh jarak sekitar 297 km atau sebagai perbandingan dari Jakarta bisa sampai Cirebon.

Data Spesifikasi:
P x L x T : 2.220 x 965 x 1.440 mm
Jarak sumbu roda : 1.525 mm
Jarak terendah : 240 mm
Tinggi jok : 860 mm
Berat : 187 kg (dry) 204 kg (wet)
Kapasitas bensin : 18 Liter
Tipe rangka : Tubular steel frame, engine used as a stressed member
Rem depan : 300 mm floating double disc 2 piston
Rem belakang : 260 single disc 1 piston
Suspensi depan : Fully adjustable 43 mm Kayaba upside down 240 mm travel
Suspensi belakang : Aluminium swingarm fully adjustable Kayaba monoshock 240 mm travel
Ban depan : 90/90-21
Ban belakang : 150/70-18
Tipe mesin : 4-stroke DOHC 8 katup
Silinder : Inline twin
Kapasitas : 659 cc
Bore x stroke : 81 x 63,93 mm
Rasio kompresi : 13,5:1
Cooling system : Liquid cooled
Tenaga maksimal : 80 dk (59 kW) @ 9.250 rpm
Torsi maksimal : 70 Nm @ 6.500 rpm
Sistem starter : Electric starter
Sistem pelumasan : Wet sump
Sistem pengabutan : Fuel injection
Tipe kopling : Wet multi plate, slipper
Tipe transmisi : Manual 6 speed
Emisi : Euro 5