Transmisi Matik Konvensional Tak Lebih Baik dari CVT Dalam Hal Ini

Radityo Herdianto - Selasa, 27 Juni 2023 | 09:00 WIB

Transmisi matik konvensional tak lebih baik dari CVT dalam hal ini. ILUSTRASI. Transmisi CVT Toyota Agya (Radityo Herdianto - )

Pergerakkan kedua pasang puli melebar atau menyempit tersebutlah yang mengubah bentuk diameter dari belt.

"Perubahan diameternya itu gradual tanpa jeda yang membuat rasio giginya nyaris tanpa batas," jelas Hermas. 

"Seperti perubahan diameter 1 cm, dari 0 ke 1 cm itu stepnya bisa dari 1 mm atau 0,1 mm," contohnya.

Pada transmisi matik konvensional, rasio gigi terbatas dari jumlah planetary gear set yang membentuk percepatan gigi dan ukuran gir.

Jika ingin disamakan secara efisiensi pembakaran, Hermas menilai planetary gear set harus dibuat lebih banyak.

Rizky Avryandi/GridOto.com
Konsumsi bensin Mitsubishi Xpander Cross, Suzuki XL7 dan Honda BR-V saling kejar-kejaran

Baca Juga: Jika Muncul Tanda Begini Berarti Oli Transmisi Matik Mobil Harus Ganti

"Beberapa matik konvensional saat ini sudah banyak yang sampai 9 gear atau 11 gear," ujar Hermas.

"Tujuannya untuk menjaga putaran mesin rendah di kecepatan tinggi akibat rasio gigi terbatas yang ikut meningkatkan putaran mesin," terangnya.

Disamping itu, jika step perpindahan gigi matik konvensional ingin sehalus CVT maka yang paling mendekati adalah transmisi dual clutch.

Hanya saja kedua faktor tersebut akan menambah komponen beserta ukuran girboks yang disematkan.

"Di CVT dengan fungsi yang setara ukurannya bisa seperempat dengan komponen yang lebih ringkas," tekan Hermas.