"Konsep konversi adalah mengubah tanpa meninggalkan ruh Ninja 250 SL. SL adalah singkatan 'Super Light' jadi motor tetap ringan dan licah," imbuh Haris dalam penjelasannya.
Rombakannya pun terbilang menarik dengan memertahankan konsep SL namun tak ada perubahan sama sekali pada sasis maupun bodi motor.
"Konversi tanpa memotong rangka sama sekali, tanpa merubah cat atau eksterior, tanpa perlu menambah body tambahan," ungkapnya.
Baca Juga: Autovision Rilis LED Nitro, Siap Pasang di Honda Karisma Sampai Ninja 250R, Harga...
Tentu tak sekadar asal kejar ringan, Haris tentu memilihkan komponen elektronik terbaik agar Kawasaki Ninja ini tetap mampu berlari kencang.
Makanya mesin bawaan terpaksa turun dan digantikan dengan tempat penyimpanan daya listrik berupa baterai LiFePo4 dengan spesifikasi 72V 55Ah.
Kemudian controller Fardriver ND961800 akhirnya dipilih agar berperan sebagai 'otak' dari motor listrik yang digunakan.
Agar bisa terpasang dengan proper, Haris dengan tega menjebol bagian bawah tanki bensin supaya controller tersebut punya posisi idealnya.
Sebagai 'otak', controller Fardriver ND961800 memilik fungsi mengatur suplai listrik dari baterai ke motor penggerak listrik QS Motor berkekuatan 4 kW.
Baca Juga: Gendong Mesin 4 Silinder Kawasaki Ninja ZX-25RR, Masih Nyaman Dipakai Harian?
Lantas agar mampu mengimbangi output motor penggerak listrik yang besar, dicangkoklah gear belakang WR3 dengan 47 mata.
Praktis rangkaian konversi ini bisa berlari kencang makanya Haris juga berani mengklaim bahwa Kawasaki Ninja 250 SL ini mampu melaju hingga 115 km/jam.
"Kemarin saya coba top speed sampai 115 km/jam, tapi seharusnya di atas kertas bisa 150 km/jam lebih," pungkas Haris.
Sumber:
https://www.motorplus-online.com/read/253816764/butuh-rp-60-jutaan-modifikasi-motor-listrik-dari-kawasaki-ninja-250-sl?page=all