GridOTO - M Force Indonesia diam-diam memajang motor roda tiga di booth mereka di Jakarta Fair Kemayoran Jakarta Pusat.
Motor ini bernama W Moto Gooze 700, memiliki tampang retro dengan sespan di sebelah kirinya.
Serunya lagi ternyata M Force sudah menjual Gooze 700 dengan banderol Rp 287,5 juta on the road Jakarta.
Y. Sofyan Wahyudi selaku Ass. Sales & Marketing Manager M Force Indonesia menyebut Gooze 700 didatangkan secara utuh dari Malaysia.
Gooze 700 menggendong mesin 2 silinder inline DOHC berkapasitas 700 cc berpendingin cairan.
Meskipun tampangnya retro, mesinnya sudah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik.
Mesin Gooze 700 menghasilkan tenaga maksimum sebesar 55 dk @8500 rpm dengan torsi 68 Nm @6500 rpm.
Baca Juga: Grand Filano Jadi Terasa Mahal, W Moto Greta 150 Resmi Meluncur Cuma Rp 21 Jutaan
Tenaga dari mesin disalurkan lewat transmisi manual 4-speed via rantai ke roda belakang.
Menariknya Gooze 700 juga dilengkapi dengan gigi mundur untuk mempermudah ketika keluar dari parkiran atau keluar di jalan yang miring.
Cara mengaktifkannya dengan menekan tuas yang ada di setang sebelah kiri.
Satu fitur yang kami yakin bakal jarang digunakan di Indonesia terutama Jakarta yaitu penghangat tangan yang dapat diaktifkan via tombol.
Jok pengemudi dan penumpang utama pakai model terpisah.
Yang kocak, penumpang belakang tidak dilengkapi footstep di kaki atau sisi kirinya, jadi harus bertumpu pada dudukan sespan.
Menariknya di bawah jok pengemudi dipasang per yang menambah kenyamanan.
Beneran jadi kayak jok motor jadul sob!
Yang jadi sajian utama tentu saja sespan berukuran besar yang terpasang di sisi kiri motor.
Sespan dilengkapi dengan rem cakram, seatbelt, stoplamp, lampu LED serta lampu kabut kuning yang diaktifkan via tombol dari dalam sespan.
Di bagian belakang sespan terdapat bagasi untuk menyimpang barang dan dudukan ban cadangan.
Rem cakram pada sespan aktif berbarengan dengan rem belakang dalam sistem combine brake (CBS).
Sedangkan rem depan pakai cakram tunggal dengan kaliper 3 piston dan juga terintegrasi dengan fitur CBS.
Jok penumpang di sespan juga berukuran besar dan nyaman diduduki, kaki penumpang pun dapat berselonjor ke depan.
Pelek jari-jari yang digunakan berukuran 2,75x17 inci di ketiga roda, dan dibalut oleh karet bundar lansiran Timsun berukuran 120/80-17.
Meskipun pakai pelek jari-jari tetap bisa pakai ban tubeless karena jari-jarinya terpasang di bibir pelek.
Ban cadangan yang ada bisa digunakan untuk semua roda karena ukurannya sama
Gooze 700 pakai suspensi depan teleskopik dengan diameter as 41 mm dan belakang dual shock adjustable.
Pada sespan terdapat suspensi sendiri, sehingga kaki-kakinya independen.
Di belakang suspensi depan terpasang steering damper sebagai bawaan untuk menyetabilkan pergerakan setang.
Dengan penggunaan sespan, pergerakan motor jadi tidak natural seperti pada umumnya.
Walau punya tampang klasik, Gooze 700 menggunakan LED untuk semua penerangan.
Spidometer pun pakai digital dengan paduan takometer di atas dan MID di bagian bawah.
Selain itu terdapat USB power outlet, tapi penempatannya terbilang janggal karena di tengah-tengah sasis bagian samping.
Hampir semua bagian bodi, mulai dari sepatbor depan, tangki bensin sampai sespan terbuat dari besi sehingga rasa klasiknya lebih otentik.
Namun, memang membuat bobotnya jadi membengkak hingga 330 kg.
Dengan banderol di bawah Rp 300 juta, Gooze 700 jadi alternatif pilihan motor retro beroda tiga yang menarik, apalagi Ural yang menjadi pesaing terdekatnya punya banderol di atas Rp 500 juta.