"Adrenalinnya sangat tinggi. Aku melakukan save dalam sebuah crash di tikungan sangat cepat," ungkap juara dunia delapan kali tersebut.
Marquez menegaskan bahwa jari tengah tersebut bukan untuk menghina siapa-siapa, hanya ekspresi saat situasi menegangkan.
"Kau bisa membayangkan adrenalinnya sangat tinggi, dan reaksi tubuh dengan itu karena aku mendapatkan banyak peringatan sejak akhir pekan dimulai," ungkapnya.
"Jadi kami harus memahami bagaimana berkendara dengan lebih halus atau sedikit lebih lambat, dan kami takkan mendapatkan momen seperti itu lagi," jelasnya.