“Target ini memang tidak mudah, yang kami pikirkan komponen termahal itu baterai. Jadi dari masyarakat yang mengajukan permohonan itu sudah ada 100-an,” ucap Senda.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian ESDM tengah mencari investor agar bersedia menjadi investor dan operator swap baterai.
Tujuannya, agar masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya buat baterai.
“Target ke depan kalau investornya berhasil, biaya konversi makin kecil. Kalau dalam beberapa bulan ini ada investor yang bersedia membangun swap baterai, jadi masyarakat tinggal membayar Rp 2-3 juta saja, dengan adanya bantuan pemerintah,” kata Senda.
"Jadi dengan adanya investor ini, motor konversi ini tak perlu lagi membeli baterai, hanya tukar. Seperti membeli tabung gas melon, masyarakat tidak perlu membeli tabungnya, hanya gasnya,” ujar dia.