Baca Juga: Beda dengan Tahun Lalu, Pembalap Bakal Gunakan Mobil Baru di Formula E Jakarta 2023
"Yang pasti, saya yakin kecepatan puncaknya akan jauh lebih cepat ketimbang tahun lalu," ucapnya.
Salah satu alasan kenapa ia yakin para pembalap bisa melaju lebih cepat, adalah ukuran mobil yang lebih ringkas dan ringan.
Dibandingkan mobil Formula E Gen 2 yang punya berat minimum 900 kg, mobil Gen 3 punya bobot minimum 840 kg saja.
Salah satu penyumbang 'diet' tersebut adalah baterai garapan Williams Advanced Engineering yang jauh lebih ringan.
"Pengurangan berat 60 kilogram tersebut nyaris semuanya didapatkan dari baterai," beber Barry.
Memang, pengurangan beban tersebut juga diakibatkan oleh kapasitas baterai yang sedikit lebih kecil, yaitu 47 kWh berbanding 54 kWh pada Gen2.
Namun, hal tersebut akan ditanggulangi oleh adanya pit stop untuk isi ulang daya yang rencananya akan mulai diterapkan musim depan.
Bicara soal isi daya, mobil balap Formula E Gen 3 juga bisa melakukan regenerasi daya atau regen dengan jauh lebih baik dan efisien.
Salah satunya dibantu oleh penempatan motor listrik tambahan di axle depan yang turut membantu menangkap kembali energi yang dilepas saat pengereman.
Motor listrik depan tadi punya kapasitas regenerasi 250 kW, membuat total regenerasi listrik maksimal dari mobil Formula E Gen 3 mencapai 600 kW.
Oh iya, motor listrik depan hanya berfungsi untuk melakukan regenerasi daya dan membantu deselelrasi, bukan menggerakkan roda depan saat akselerasi.
Sehingga, seluruh tenaga mobil Formula E Gen 3 disalurkan lewat roda belakang yang kini dibalut oleh ban Hankook berukuran 255/40 R18.