Terbukti c benar-benar tampil agresif cenderung berbahaya, dengan manuver-manuver yang bikin geleng-geleng kepala.iaPada akhirnya ia harus mengalami pecah ban gara-gara ulahnya sendiri.
Pemenang gelar Formula 2 2017 ini sempat mencoba melaju lagi setelah melakukan pitstop, sebelum akhirnya memilih menyerah di kandangnya sendiri.
Setelah tidak kena sial di 2020 sebab tidak ada balapan di Monako, kesialannya malah lebih miris lagi di musim 2021.
Sempat mengunci sementara pole position di sesi akhir Q3, pembalap kelahiran 16 Oktober 1997 ini seolah mendapat keberuntungan saat mengalami crash.
Crash itu membuat posisinya aman sebagai peraih pole position, karena pembalap lain terutama Carlos Sainz sebagai rekannya tak bisa mempertajam waktunya demi pole.
Sayangnya hal itu ternyata hanya kutukan lain yang diterimanya di sirkuit yang berada di tepi laut itu.
Karena beberapa saat menjelang balapan dimulai hari Minggu, mobil yang dikendarai sang pembalap diketahui mengalami kerusakan girboks akibat crash saat kualifikasi itu.
Ia akhirnya mundur dari balapan ikonik di kalender F1, dan lagi-lagi tak bisa finis di kandangnya sendiri.
Kemudian pada 2022 lalu, ia sudah kena sial bahkan sejak memulai lap demonstrasi sebelum Grand Prix dimulai.
Baca Juga: Honda Jadi Pemasok Mesin Tim Aston Martin di F1 2026, Netizen Ungkit Penghinaan Fernando Alonso
Saat meramaikan event pendukung F1 Monako, Monaco Historic Grand Prix, Leclerc berkesempatan mencoba mobil klasik Ferrari 312 B3 1974, yang pernah dikendarai Niki Lauda.
Siapa sangka, ia malah melintir dan menabrak dinding di area La Rascasse pada lap demo itu.
Mobil bersejarah itu rusak parah di bagian spoiler belakang, dan tentu akan menyulitkan sang pemilik untuk merestorasinya.
Meski begitu, pada hari kualifikasi pembalap bernomor 16 ini akhirnya bisa meraih pole position pertamanya di Monako.
Sayangnya gara-gara kesalahan strategi pit stop Ferrari, Leclerc yang memimpin lomba malah turun ke posisi empat dan kehilangan podium.
Benar-benar sial pembalap tuan rumah ini.