"Akan tergambar secara detail kontur lekukan dudukan strut dan ukuran strut yang sesuai dengan aslinya," terang Ayong.
Setelah itu, pintu bagasi akan dilakukan tes beban.
Baca Juga: Pasang Power Back Door, Akses Bagasi Makin Mudah, Tampilan Pun Mewah
Strut hidrolik bawaan dilepas dan digantikan dengan strut khusus sebagai sensor pendeteksi beban.
Pintu bagasi akan dilakukan skenario buka-tutup, ditekan, hingga ditahan.
Dari berbagai sudut bukaan pintu bagasi akan terlihat variabel beban teringan dan beban terberatnya.
Habis itu, data-data yang diterima akan dirancang algoritmanya.
"Ini akan menentukan kekuatan motor elektrik, sudut strut hidrolik, hingga parameter proses buka-tutup pintu bagasi ketika replacement dengan power back door," jelas Ayong.
Baca Juga: Banyak Mobil Baru Pasang Foot Sensor di Power Back Door, Ini Alasannya
Jika menemukan kecocokan data algoritma dengan komponen yang dibuat akan diproses dalam software untuk memproduksi mulai dari diameter dan panjang strut hidrolik hingga motor elektrik sebagai penggerak power back door.
"Selebihnya part-part seperti door lock, switch button, dan jalur kabel yang disesuaikan dengan rancangan power back door," tutup Ayong.