GridOto.com - Kekhawatiran pemicu terbakarnya mobil listrik berasal dari baterai.
Apakah benar baterai mobil listrik sulit padam jika terbakar?
Mengingat baterai menyimpan daya listrik bertegangan tinggi yang menjadi 'nyawa' pada mobil listrik.
Hal tersebut dibenarkan oleh Randall Hart, President Director M-Fire Technologies, California, Amerika Serikat.
"Baterai berbasis lithium seperti lithium-ion atau LFP memang sulit padam kalau sudah terbakar," ungkap Randall.
Menurutnya, pada kebakaran baterai mobil listrik segitiga api tidak berlaku.
Baca Juga: Mobil Listrik Kurnia Motors Rp 85 Juta, Bisa Tempuh Jarak Segini
Yang terdiri dari oksigen, panas, dan materi flammable (mudah terbakar).
"Segitiga api hanya berlaku sebagai pemicu nyala api," tekan Randall.
"Pada baterai, kebakaran bisa muncul akibat reaksi kimia yang menyebabkan combustion tanpa harus bertemu ketiga unsur segitiga api," terangnya.
Ia lanjut menerangkan, sel baterai lithium menggunakan elemen kimia sebagai penyimpan dan penghantar arus listrik.
Baterai bisa terbakar akibat adanya damage (kerusakan) yang memungkinkan antara anoda dan katoda bertemu.
"Anoda dan katoda dipisahkan oleh separator, jika bertemu maka terjadi combustion akibat dari reaksi kimia," jelas Randall.
Baca Juga: Baru Nih, Ada Peredam Kabin yang Dirancang Khusus Buat Mobil Listrik
"Sifat apinya thermal runaway, nyala api bisa padam tapi akan kembali muncul selama reaksi kimia masih terjadi," sambungnya.
Dengan begitu, Randall mengutarakan alat pemadam api untuk mobil listrik harus dengan unsur khusus.
Yang bisa memutus memutus reaksi kimia saat terjadi kebakaran baterai.
"Unsur khusus dari pemadam api akan menghentikan pemicu combustion, bersamaan juga mendinginkan material baterai agar tidak kembali panas," beber Randall.