"Dari tikungan pertama aku sudah merasa motornya jauh lebih jinak di pusat tikungan. Transisi antara buka tutup gas hampir tak ada," sambungnya.
"Hal itu bikin motornya tetap bisa menikung meski tak ada grip ataupun ketika miring terlalu jauh, dan pada saat yang sama power Ducati masih membuatku kagum," jelasnya.
Tanpa ragu, pembalap WorldSBK ini menilai GP23 adalah motor terbaik yang pernah dipakainya balapan.
"Sayangnya semua berakhir di hari Minggu, mungkin aku takkan merasakannya lagi," jelasnya.
"Aku sampai emosional saat menjalani lap of honor. Aku sudah tiga kali podium di Le Mans, penggemar di Prancis mencintaiku dan mereka senang bertemu denganku," tegasnya.